❖11. Willson, My Brother

2.6K 245 33
                                    

Have a good day, always!

⋇⋆✦⋆⋇ 

[Name's POV]

"Aku rasa akhir-akhir ini Kapten Levi sering memperhatikanmu," Ujar Sasha sambil terus menyapu rumput-rumput kering keluar dari kandang kuda.

Tanganku berhenti menyisir rambut kuda milik Eren dan menatap ke arah Sasha, "benarkah?" Sasha hanya menjawabnya dengan anggukan.

Sebenarnya ucapan Sasha barusan tidak membuatku terkejut. Karena memang, setelah kematian Petra, Kapten Levi jadi semakin sering memperhatikanku. Namun, selama ini tidak pernah ada orang yang menyadari kalau Kapten sering memperhatikanku.

Apakah sekarang Kapten benar-benar sangat sering memperhatikanku sehingga Sasha menyadari hal itu? Aku harap Pria itu tidak sedang merencanakan hal buruk tentangku atau bahkan berusaha mendekatiku kembali.

Cukup sudah aku merasa sakit hati dengan perlakuannya waktu itu.

"Aku rasa kau harus berobat segera," Celetuk Ymir tiba-tiba.

Mataku membulat, "kenapa?"

Gadis yang tengah mengumpulkan kotoran hewan itu menunjuk ke arah wajahku, "kantung matamu mulai menghitam akibat kau tidak tidur di malam hari. Sebaiknya kau ke Dokter untuk meminta obat tidur," Sarannya peduli.

Aku memegang wajahku sendiri. Sejujurnya aku tidak pernah mempedulikan lagi kondisi tubuhku sejak aku bertemu dengan Willson. Aku tidak pernah bercermin untuk melihat bagaimana penampilanku karena aku sudah tidak peduli lagi mengenai tanggapan orang lain tentangku. Aku berpikir, selama aku punya Willson, semuanya akan baik-baik saja.

Mendengar ucapan Ymir, aku jadi tersadar mengenai kondisi tubuhku sendiri. Apakah aku terlihat tidak sehat?

Selama ini hatiku selalu merasa bahagia sehingga aku merasa kalau aku baik-baik saja. Tanpa sadar, kebahagiaan itu tengah membunuhku perlahan-lahan.

Sepertinya ucapan Ymir barusan benar. Aku harus berhenti keluar pada malam hari dan harus kembali tidur tepat waktu.

"Mungkin setelah ini aku akan ke Dokter," Balasku pada Ymir. Sementara gadis itu hanya menganggukan kepala, tak peduli.

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Kau kurang istirahat. Aku akan memberimu obat untuk menambah daya tahan tubuhmu." Dokter Marie mematikan senter yang habis digunakan untuk mengecek mataku. Wanita paruhbaya itu duduk ke meja kerjanya dan menuliskan resep obat untukku.

Aku turun dari ranjang dan duduk di depannya, memperhatikan setiap coretan yang ia buat di atas kertas. "Jangan lupa untuk istirahat," Pesan Dokter Marie sebelum ia memberikan secarik kertas berisi resep obat kepadaku.

"Terimakasih banyak, Dokter. Aku akan kembali kemari jika tak kunjung membaik." Aku berdiri dari kursi dan membungkuk sebagai salam perpisahan pada Dokter Marie.

Setelah mengambil obat yang diresepkan Dokter Marie, aku berjalan keluar dari klinik yang tidak terlalu besar itu. Sendirian aku berjalan melewati keramaian di sore hari ini.

Sebenarnya, Sasha dan Mikasa menawarkan diri mereka untuk menemaniku ke klinik. Tapi aku menolak tawan mereka karena sore ini akan ada rapat untuk misi keluar tembok.

Karena berita misi itulah yang membuatku sore ini cepat-cepat memeriksa kesehatan, agar aku bisa mengikuti misi selanjutnya yang akan dilaksanakan.

LOVESTORY | Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang