✤Epilog✤

3.7K 285 59
                                    

Flashback sebentar, yuk? Lagu ini adalah lagu yang membuat cerita tercipta. Yang awalnya berupa POV singkat, menjadi sebuah karangan yang cukup rumit untuk dikembangkan.

Karena itu, aku beri judul cerita ini 'Lovestory'.

Terimakasih sudah mengikuti ceritaku sejauh ini, semoga kalian menikmati ending yang aku buat.

Happy/sad ending, ini adalah pilihan terbaik dari sisi manapun.

⋇⋆✦⋆⋇

"Apa kau yakin akan melaksanakan misi ini?" Tanya (Name) setelah suaminya menceritakan soal misi yang telah direncanakan Pasukan Pengintai.

Mereka berdua tengah berbaring di ranjang, dengan (Name) yang menidurkan kepalanya di lengan kekar Erwin Smith. Tak jauh dari ranjang mereka, ada sebuah tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu jati.

Erwin memiringkan badan, menatap wajah yang istri dalam-dalam, "tentu saja. Ini demi umat manusia."

"Kau tidak kapok setelah kehilangan lengan kananmu?" (Name) mengkerutkan dahinya penuh rasa khawatir. Ia takut misi melawan Reiner, Berthold, dan Titan Binatang tak akan berjalan mulus atau bahkan gagal.

Gadis itu sendiri tak habis pikir jika teman baiknya merupakan musuh bebuyutan yang mencoba mencuri informasi untuk menghancurkan Paradise.

"Jangan pergi," Rengek (Name) sambil menyembunyikan wajahnya di leher Erwin. Kedua tangannya memeluk tubuh Erwin erat-erat, seakan-akan ia tak ingin membiarkan Erwin untuk pergi.

Tangan besar Erwin mengelus kepala sang Istri, memberi kecupan hangat di dahi. "Aku tidak pergi, sayang. Aku hanya bertugas."

(Name) mencabik gemas dan berbalik memunggungi Erwin. Melihat istrinya berpaling dan merajuk, Erwin tersenyum gemas melihat tingkah perempuan yang sudah 1 Tahun lebih menemani kesehariannya.

Dengan satu tangannya, Erwin menyelipkan tangan kirinya di bawah pinggang (Name) dan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Erwin memberikan kecupan pelan di belakang leher untuk meluapkan rasa sayangnya. "Kenapa kau merajuk?" Bisik Erwin tepat di belakang telinga (Name).

Merasa geli, perempuan itu menggerakkan bahunya pelan. "Aku merajuk karena kau akan pergi untuk misi berbahaya," Balas (Name) tanpa menengok.

Erwin menghembuskan nafas pelan. Dalam satu tarikkan, ia berhasil membuat (Name) berada di bawah tubuhnya. Dengan posisi intim, Erwin mengelus kepala istrinya, "aku akan baik-baik saja, sayang. Percayalah padaku."

"Tapi Titan Binatang itu telah membunuh banyak rekan kita, Erwin. Aku takut kau akan terluka atau bahkan-" Erwin menutup mulut (Name) dengan tangannya.

"Shhhh... Aku akan baik-baik saja. Aku berjanji untukmu, (Name)." Bola mata berwarna biru laut itu menatap wajah sang Istri dengan tatapan sendu.

Wajah Erwin mendekat, mencium bibir (Name) dengan perlahan dan penuh kasih sayang. Gadis itu mengalungkan kedua tangannya ke belakang leher Erwin dan menekan kepala pria pirang itu agar ciuman mereka semakin dalam.

LOVESTORY | Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang