005

1.3K 136 26
                                    

Watanabe Haruto. Seseorang yang sangat berharga di hidup Kim Junkyu.

Seseorang yang menjadi tempatnya pulang ketika dia dituntut untuk menjadi sempurna oleh keluarganya.

Seseorang yang menjadi tempat berkeluh-kesah tentang segala omongan sang kakek yang membuat mentalnya sedikit terganggu.

Seseorang yang dia cari pertama kali ketika dia sampai di tempat kelahirannya.

Dan seseorang yang masih tetap mengisi hatinya sampai sejauh ini.

Sepenting itu memang kehadiran Haruto bagi Junkyu. Tapi beberapa tahun belakangan semuanya sudah berbeda. Dimana saat Junkyu meninggalkan Haruto begitu saja tanpa pamit dan kembali dengan harapan bahwa semuanya masih sama.

Kim Junkyu. Pemuda yang saat ini sedang tersenyum membayangkan bagaimana dulu mereka menjalin hubungan.

Semua memori kebersamaannya dengan Haruto kembali berputar dibenaknya membuat senyumnya semakin lebar. Apalagi siang tadi dia benar-benar menghabiskan waktunya dengan 'kekasih'nya.

"Kayaknya lagi seneng banget anak mama ini." Ucap wanita didepan pintu kamar Junkyu. Siapa lagi kalau bukan sang Mama.

Junkyu yang mendengar suara sang Mama bangkit dari acara rebahan nya.

"Mama dari kapan didepan pintu?" Tanya Junkyu. Ny. Kim berjalan mendekat kearah sang putra.

"Daritadi sih. Kamu kenapa senyum-senyum begitu? Bahagia banget ya?" Tangan Ny. Kim terangkat mengusap pelan surai putra sulungnya.

"Tadi Junkyu ketemu Haruto Ma. Seneng banget akhirnya hampir tujuh belas tahun Junkyu ketemu Haruto lagi."

Usapan Ny. Kim terhenti ketika mendengar penuturan putranya. "Haruto? Watanabe Haruto?" Tanya memastikan.

Junkyu menatap sang Mama heran. Kenapa wajahnya terlihat terkejut sekali. "Iya. Memangnya siapa lagi Haruto pacar Junkyu. Mama kenapa kaget gitu sih?"

"Ah nggak papa kok. Tadi kok bisa ketemu gimana ceritanya?"

Junkyu menceritakan semuanya dari awal tanpa terlewatkan. Ny. Kim yang melihat raut bahagia terpancar dari wajah sang putra ikut tersenyum. Dia tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan sang putra dengan mengatakan bahwa Haruto kekasihnya bukan lagi miliknya tetapi sudah menjadi milik orang lain.

"Menurut Mama, Haruto udah nikah belum ya?" Tanyanya lirih.

"Mama nggak tau sayang." Ny. Kim berbohong. Dia tidak tega melihat putranya kembali bersedih cukup beberapa tahun lalu saja dia melihat putranya terus berteriak dan menangis.

Ny. Kim menatap putranya lekat. "Sayang kenapa kamu bohong sama Mama?" Tanyanya tiba-tiba.

Ny. Kim menyodorkan surat keterangan dokter yang dia dapat dari lemari Junkyu saat dia merapikan pakaiannya.

Junkyu menatap surat itu dengan tatapan terkejut.

"Ma-mama d-dapat i-ini darimana?" Ucapnya gugup. Bahkan bola matanya bergerak tak beraturan menghindari kontak mata dengan sang Mama.

Ny. Kim memeluk erat putranya dan menumpahkan air matanya.

"Maafin Mama karna Mama nggak bisa menemanimu ketika kamu dirawat disana."  Junkyu menggeleng ribut.

"Junkyu yang minta maaf karna Junkyu gak bilang yang sebenarnya sama Mama." Junkyu melepas pelukan mereka.

Dia menghirup udara sebelum akhirnya menjelaskan kepada sang Mama.

"Junkyu sebenarnya belum seratus persen sembuh, dokter bilang kalau Junkyu masih sering kambuh. Junkyu pulang karena udah nggak tahan harus disana bertahun-tahun dan jauh dari Mama sama Haruto. Dokter juga bilang kalau Junkyu bisa benar-benar sembuh ketika Junkyu dirawat sama orang yang benar-benar tulus sama Junkyu dan orang-orang yang bisa buat Junkyu bahagia."

Stay With Me  || HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang