013

1.3K 126 24
                                    

Di malam Minggu ini, Doyoung dibuat terkesima dengan suasana romantis yang tiba-tiba tercipta. Haruto dengan senyuman cerah membawa Doyoung ke restauran tengah kota. Makan malam yang dengan meja yang sudah di reservasi dengan view lampu-lampu kota ini sangat nyaman bagi sepasang kekasih yang baru saja melewati prahara cinta.

"Kamu yang nyiapin semua ini?" Tanya Doyoung dengan mata yang masih melihat sekitar.

Haruto mengangguk dan menarik kursi untuk Doyoung duduki. "Kamu suka?"

Doyoung mengangguk, senyum manis masih terpatri di wajah cantik milik suaminya membuat senyum Haruto semakin lebar.

Ia menyiapkan semuanya setelah yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Ia ingin kembali membuat momen romantis dengan suami manisnya.

Keduanya telah duduk ditempat masing-masing, menunggu makanan yang mereka pesan itu datang dengan diselingi obrolan untuk mengusir sunyi diantara keduanya. Tangan Haruto daritadi tidak lepas dari tangan Doyoung yang berada diatas meja.

Doyoung masih terus melihat sekitar menikmati lampu kota di malam hari yang terlihat begitu indah sedangkan Haruto ia lebih memilih untuk mengamati wajah cantik Doyoung yang menampilkan beberapa ekspresi yang membuatnya semakin mengeratkan genggaman tangannya.

Kegiatan keduanya terhenti ketika sang pelayan datang dan menata menu pilihan mereka.

Disaat sedang menikmati makan malam mereka tiba-tiba seorang wanita datang dan dengan mengambil kursi di tengah-tengah keduanya. Membuat Doyoung menghentikan makannya dan menatap bingung sedangkan Haruto terkejut dengan kedatangan tiba-tiba dari wanita itu.

"Maaf Nyonya, apakah anda salah kursi?" Tanya Doyoung.

"Maafkan saya, tapi ada yang ingin saya sampaikan. Sebelumnya perkenalkan, saya ibunya Kim Junkyu." Ujar wanita itu memperkenalkan diri.

Doyoung menghela napas. Kim Junkyu lagi. Kenapa hidupnya sekarang hanya dipenuhi oleh permasalahan seorang Kim Junkyu.

"Saya tidak berminat untuk mendengarkan apa yang anda sampaikan Nyonya. Jadi, tolong pergi dari sini." Usir Doyoung secara terang-terangan. Bahkan nafsu makannya tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Nyonya apa yang anda lakukan disini." Jantung Haruto berdetak lebih cepat karena kehadiran ibu dari mantannya itu yang mana akan menimbulkan permasalahan antara dirinya dan juga Doyoung.

Nyonya Kim menatap Haruto yang berada di sebelah kirinya. "tentu saja saya akan mengatakan apa yang saya katakan kepadamu beberapa hari lalu." Ucapnya.

"Saya sudah bilang kan, kalau saya menolaknya." Haruto menatap lurus dengan emosi yang memuncak. Dirinya baru beberapa hari berbaikan dengan Doyoung dan masalah baru seakan mengantri untuk menghampiri rumah tangga mereka.

"Tapi Haruto...." Raut wajah nyonya Kim terlihat putus asa.

Doyoung disini merasa paling bingung dengan pembahasan yang rancu ini.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Doyoung.

Baik nyonya Kim dan Haruto saling diam. Keduanya tak berniat menjawab pertanyaan Doyoung membuat lelaki manis itu semakin bingung dengan keadaan.

"Haruto, kesembuhan putra saya ada di kamu."

******

Jeongwoo langsung mengantarkan Junghwan pulang ke rumah setelah ia berhenti menangis, meninggalkan Eunseo yang katanya ingin sedikit lebih lama berada di rumah sang kakek.

Jeongwoo menggandeng tangan Junghwan dengan sisa tangisnya. Keduanya baru sampai depan pintu masuk tapi Jeongwoo dapat merasakan hawa pertengkaran yang sedang terjadi antara kedua pamannya itu, namun ia memilih untuk abai dan berjalan masuk.

Stay With Me  || HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang