49. Bawa dia kembali--?!

5.3K 488 13
                                    

Anak Bungsu Suh
.
.
.

Setelah melihat notifikasi handphone nya, Haechan keluar dari kamar lalu berlari menuju keluar rumah dan melihat Jaemin serta kakaknya dan juga mama Chitta dan Papa Taeyong.

"Kak..." panggil Haechan pada kedua pasangan pengantin baru itu, Jaemin memeluk Haechan sekedar memberikan ketenangan bahwa Jeno baik-baik saja.

"Kamu tenang ya." Seru Jaemin pelan, Haechan menggeleng pelan, dia tetap khawatir walaupun Jeno melakukan hal aneh yang membuat dirinya sakit hati.

Mark yang sedang menaruh tas-tas ke bagasi belakang pun menatap adiknya dengan perasaan campur aduk, bahkan istrinya mencoba menenangkan Haechan.

"Hikss~~ hikss~~ kak, Haechi boleh ikut gak ke Jerman?" Seru Haechan yang masih dipelukan Jaemin namun menangis tergugu.

"Kita kabarin nanti ya. Kamu disini dulu ya." Seru Mark menolak adiknya untuk ikut, bukan karena dia mau memisahkan tapi adiknya dalam kondisi terguncang begini tak akan benar membawa nya.

.
.
.

Haechan terduduk ditaman dengan termenung menatap hamparan bunga milik ibunya yang bermekaran, Jaehyun menatap anak bungsu nya dengan sedih dari jauh. Tak berani mendekati anaknya karena soft hours nya.

Haechan mendongak keatas, menatap langit yang bahkan cerah namun hatinya sedikit mendung saat tahu kondisi seseorang disana justru tak begitu baik.

"Kak Jeno. Apa, emang kita gak akan bisa bersama?" Bisiknya pelan. Entah lah, dia masih tak sanggup apapun itu untuk sebelum-sebelumnya.

Pikiran negatifnya berkecamuk tak karuan diotaknya, menyalahkan semua hal yang membuat kedua nya seperti ini.

"Tahu gitu, kemarin aku gak putusin kak Jeno." Seru nya pelan. Tiba-tiba saja menangis tak karuan ditempat duduknya.

Jaehyun yang berada di depan pintu menatap anaknya langsung mendekat pada sang anak.

"Anak mommy kok nangis sih." Seru Jaehyun yang langsung memeluk sang anak atas gelagat aneh nya sedari tadi.

Haechan memeluk perut Jaehyun, menangis diantara perutnya, bahu kecilnya bergetar saking kuat menangisnya dan Jaehyun membiarkan sang putra bungsu nya hingga dirinya lega.

Kondisi Jeno saat ini sudah terbilang agak mendingan dari sebelum saat dia bawa ke rumah sakit. Kondisi mengantuk dan lelah memang awal dari Jeno yang nekat keluar.

Jeno juga sudah melewati masa kritis nya, keluarga Lee akan tiba nanti setelah makan siang, termasuk Jaemin dan Mark yang memutuskan untuk menuju Jerman.

"Dia baik-baik saja, sayang. Jeno anak yang kuat." Seru Mark menguatkan Jaemin disaat terpukul atas kecelakaan sang adik.

Taeyong dan Chitta telah sampai, Taeyong sempat memberi tahu pada Jaehyun dan juga Johnny.

"Anak kita baik-baik aja kan pa? Mama takut." Seru Chitta yang diam-diam menangis menatap putra bungsu nya.

.
.
.

Keadaan kali ini entah lah, Haechan ragu untuk menunggu Jeno, atau malah justru mengenal kembali orang baru. Dia juga sempat ragu jika mengekang Jeno kembali lewat kenangan mereka.

Anak Bungsu Suh [ HAECHAN ] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang