47. Rencana yang berubah--?!

4.2K 442 16
                                    

Anak Bungsu Suh
.
.
.

Johnny dan Jaehyun kali ini kedatangan tamu, Haechan dibawa oleh Mark untuk jalan-jalan sementara Jeno dan Jaemin ada disana.

Jaehyun menyambut Jeno hangat, seakan lupa juga kalau yang buat anak manis kesayangan daddy nya ini menangis.

"Ada apa kemari?!" Johnny menatap tajam Jeno, yang langsung dipukul pelan oleh Jaehyun. Wajar kalau Johnny marah, bukan nya apa dia sudah capek dari kemarin anaknya menangis karena si Jeno ini.

"D-daddy, m-mommy aku mau minta maaf sama mommy dan daddy kejadian yang kemarin pure sepenuhnya aku ngerjain adek karena emang mau buat dia kejutan nanti." Seru Jeno pelan.

Johnny tidak habis fikir sekali, anak Lee Taeyong ini kadang-kadang bucin, kadang-kadang jahil nya setengah mati kayak gini.

"A-aku mau ngasih tahu kalau niat nya emang mau lamar Haechan dihari ulang tahun nya mommy, daddy." Seru Jeno pelan.

Johnny bangun lalu pergi dari sana, ketiga nya memandang pria dewasa itu dengan pandangan diam dan sama-sama masih duduk di kursi ruang tamu.

Johnny menoleh kebelakang, lalu memandang Jeno yang masih diam saja. "Ikut daddy." Seru Johnny.

Jeno langsung dengan cepat bangkit, mengikuti langkah kaki ayah Haechan saat ini. Dan saat sudah disana, Johnny menampar Jeno dengan perasaan menggebu nya.

PLAK!!

BUGH!!

"Jelaskan." Petuah nya dan Jeno menjelaskan semua nya dengan detail pada Johnny. "Tapi gak harus begitu, caranya."

"Maaf dad, Jeno ngelakuin begitu saja Haechan gak pernah ngomong sama aku. Dia gak pernah dengar penjelasan aku, Daddy juga tahu kan kalau dalam kurung 6bulan ini Haechan yang gak terbuka sama aku." Alesan Jeno sebenarnya.

Flashback On.

Haechan berjalan bersama Jeno, kedua nya saling menautkan tangan nya dan berjalan beriringan menikmati malam yang sejuk.

Kedua nya juga menikmati apa yang disajikan oleh orang-orang sana. Jeno menantikan wajah lucu dan gemas Haechan yang manja, namun seperti nya mood sang kekasih sudah jelek walaupun tak terlihat.

"Kamu kenapa, sayang?" Jeno mengamati wajah kekasihnya diam-diam.

"Ah? Enggak kok. Kenapa gitu?" Malah balik bertanya pada Jeno. Jeno menggeleng pelan lalu membawa kekasihnya duduk di tempat yang mereka pesan.

Wajah Haechan memang tak sedih, tapi sorot mata nya terasa redup, raga nya memang bersama Jeno tapi jiwa nya melayang entah kemana. Jeno tidak akan tahu kalau dia ada masalah.

"Kamu kalau ada apa-apa cerita sama aku. Aku bukan cenayang, sayang. Yang tahu otak dan hati kamu kalau kamu gak kasih tahu aku." Seru Jeno memasangkan serbet makan nya pada Haechan lalu dirinya duduk kembali ke meja nya.

Haechan menatap Jeno dari depan, ekspresi nya langsung dia sembunyikan didepan Jeno, menggantinya dengan senyuman lucu nya.

Pagi tadi Jeno memang meminta nya untuk membawakan bekal, dia berangkat lebih dulu jadi Haechan tak sempat bersama.

Anak Bungsu Suh [ HAECHAN ] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang