someone coming

1K 53 19
                                    

"Baiklah, Tuan Grant. Anda mengajar di Kelas Art 1 dan 2. Kelas Culture 1 sampai 5 dan beberapa kelas Music."

Steven memandangi kertas yang sedang di baca pria berambut pirang dengan kacamata bertengger di hidung nya lalu menerima kertas itu saat di sodorkan ke arah nya. Kemudian ia mengikuti Kepala Sekolah itu berjalan di lorong sekolah.

"Ada beberapa murid yang harus anda ketahui, Tuan Grant." Steven memegangi tas yang menggantung di bahu kanan nya. "Edbert, kelas Culture 2, dia pemberontak. Chris, kelas Music 1, tukang onar. Si kembar Kark dan Kirk, mereka cerdas tapi saling iri satu sama lain. Dan," Dia berbelok ke arah kiri, "Vanora Lee. Dia yang paling berbahaya."

Steven menaikkan tali tas nya yang hampir jatuh, "Kenapa dia berbahaya?"

"Dia pembuat masalah, tapi kita tak bisa menghukum nya." Balas nya menoleh ke arah Steven sekilas. "Ayah nya petinggi Negara dan penyumbang terbesar di sekolah ini. Jika dia tidur di kelas anda, jangan bangunkan. Jika dia mengunyah karet, jangan tegur. Jika dia tak mengerjakan tugas, jangan hukum."

Pria itu meraih kenop pintu sebuah kelas dan menatap Steven. "Dia yang memutuskan selama apa kau akan mengajar di sini."

Pintu di buka, Steven menatap ke atas. Membaca nama kelas.

Art one.

Steven menatap kepala sekolah tersebut kemudian mengangguk sekali. "Aku mengerti."

"Well," Dia menepuk pundak nya. "Selamat bekerja."

Steven menunduk sebentar dan menatap punggung nya pergi kemudian melangkah masuk ke dalam kelas yang langsung menarik perhatian seluruh kelas. Yang tadi nya berisik seketika diam, memandangi Steven dari atas sampai bawah.

Steven tersenyum canggung berjalan ke arah meja guru dan meletakkan tas nya ke atas meja. "Hello." Steven melambaikan tangan nya sekali. "I am your new teacher." Mata Steven menatap satu per satu murid nya dan terhenti di seorang gadis yang tertidur di atas meja sudut pojok meja paling belakang. Steven  menelan ludah nya kasar saat ia mengangkat kepala nya dan duduk dengan tegak kemudian menatap mata nya dingin setengah mengantuk.

Steven menggerakkan kepala nya terlebih dahulu kemudian menarik mata nya. "Baiklah, karena ini hari pertama. Maka, ayo kita saling mengenalkan diri."

"I am Steven Grant, with a V." Steven setengah bersandar pada meja nya. "Aku bekerja paruh waktu di Museum, aku suka membaca dan aku punya," Steven mengerutkan mata nya sebelah. "Masalah tidur."

Seseorang mengangkat tangan nya. "Berapa umur mu, pak?"

Steven diam sejenak. "Tiga puluh lima?"

Dia menoleh ke arah teman nya, "Not that older to date him."

Semua langsung bersiul dan terkekeh geli. Termasuk Steven yang menganggap nya lucu kemudian kekehan nya terhenti saat kembali tak sengaja menatap manik hijau yang terus menatap nya.

Steven menelan ludah nya kasar dan kembali membuang tatapan nya.

"Baiklah. Bagaimana jika bergantian mengenalkan diri?" Steven berusaha mengalihkan perhatian nya dan berinteraksi dengan murid-murid.

Satu per satu mulai menyebutkan nama nya dan selalu di akhiri pertanyaan yang menggoda pria itu.

"Nora," Gadis itu menoleh ke arah pria yang duduk di sebelah nya. "Aku sudah lapar, ayo ke kantin."

Nora menatap nya sebentar lalu kembali menatap ke arah pria yang masih berdiri setengah bersandar pada meja nya itu. "Aku ingin mengenal guru baru ini."

"Ayolah, dia membosankan. Seperti guru Egypt lain nya."

Nora kembali menoleh dan tersenyum kecil. "Dia terlihat manis."

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang