Setelah kejadian dimana Haely pingsan kini ia dan anak pemilik toko bunga yang diketahui bernama Jensen itu semakin dekat.Ya mereka sering bertemu,namun masih ada kecanggungan yang menyelimuti mereka berdua.
“Apa aku harus lebih sering berbicara denagnnya agar tidak ada kecanggungan lagi diantara kita?.Ataukah aku harus lebih sering mengajaknya bepergian keluar untuk sekedar jalan-jalan?.Ya Tuhan aku pusing memikirkannya.Apakah aku mulai jatuh cinta? Atau hanya sekedar suka? Entahlah aku tak tau.” Gadis itu berbicara dengan dirinya sendiri di tengah-tengah ladang bunga matahari.
“Hey apa yang kau lakukan disini?” tiba-tiba suara seseorang mengejutkannya.
Saat gadis itu menoleh ada seorang lelaki yang berdiri di belakangnya.Lelaki yang sangat ia kenali,yang sedari tadi ia pikirkan.
“K-kau bagaimana bisa ada di sini? kau mengikutiku ya!!!”tuding gadis itu kepada sosok di belakangnya yang kini duduk di sampingnya.
“Kau pikir aku menganggur sampai-sampai aku mengikutimu? Aku ini orang sibuk jadi tidak ada waktu untuk mengikutimu.Aku hanya tak sengaja lewat dan melihat seorang gadis yang duduk sendiri disini jadi aku mendekatinya dan ternyata itu adalah dirimu” jelas lelaki yang saat ini tengah menerawang jauh entah kemana.
Keduanya diam tanpa ada yang berniat membuka pembicaraan.
“Ayo ikut aku.” ucap lelaki itu sambil menarik pelan tangan gadis di sampingnya.
“Mau kemana?” tanya Haely bingung saat Jensen menariknya dan membawanya entah kemana.
“Ikut saja.” ucapnya final sambil berjalan menggenggam tangan Haely.
Mereka berjalan sambil menggenggam tangan masing-masing. Entah mereka sadar atau tidak namun tangan mereka bertaut hingga mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan Jensen.
“Ladang lavender???” tanya Haely kebingungan mengapa lelaki ini membawanya ke ladang lavender.
“Ya,bukannya mereka indah?”
“Iya aku tau mereka indah lalu kenapa kau menbawaku kesini?” tanya Haely kepada lelaki yang tengah melihat hamparan luas ladang lavender itu.
“Hanya ingin menunjukkannya kepadamu.”jawab lelaki itu singkat.
Mereka duduk di pinggir ladang lavender itu dan diam tanpa ada yang berniat membuka suara.
“Haely”
“Ya?”
“Apa kau tau persamaan antara dirimu dan lavender?”
Gadis itu bingung apa maksud Jensen. Ia hanya menggeleng tanda tidak tau.
“Kalian sama-sama indah” ucap lelaki itu di akhiri dengan kekehan. Sementara gadis di sampingnya memegang dadanya yang berdegup kencang.
“Apa kau tau filosofi lavender?” tanya nya lagi yang mendapat jawaban yang sama dari gadis di sampingnya, gelengan tanda ketidaktahuan.
“Ibuku bilang lavender itu melambangkan keindahan,keagungan,pengabdian,kesucian cinta,kesetiaan, dan kesendirian.Lavender juga tanda karunia kasih dan perbaikan. Selain itu juga melambangkan pertumbuhan seorang wanita. Bukankah para golongan bangsawan sering menggunkan lavender sebagai hiasan rumah karena di anggap mewah?. Ibuku bilang bunga ini sering di jadikan hiasan oleh orang-orang berada.”jelas lelaki itu dengan pandangan yang menerawang jauh kedepan sana.
Sementara gadis di sampingnya hanya terdiam.Jensen tiba-tiba berdiri dan masuk kedalam ladang lavender itu. Memetik beberapa bunga dan sesekali mencium wanginya. Setelah dirasa cukup ia kembali duduk dan menyodorkan bunga itu kepada Haely yang hanya diam.
“Untukmu ambilah” katanya tanpa melunturkan senyumnya sambil menatap Haely. Gadis itu mengambil bunga itu dan sesekali mencium wanginya.
“Bukankah itu indah?” tanya nya kepada Haely yang dijawab anggukan oleh gadis itu.
“Sepertimu, gadisku”
Haely menatap lelaki di sampingnya dengan tatapan keterkejutannya. “Gadisku? Apa-apaan lelaki itu”ucapnya dalam hati. Ia malu saat Jensen dengan beraninya memanggilnya dengan sebutan gadisku. Kini pipinya semerah kepiting rebus karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Jensen (Nohyuck/Jaehyuck)
FanfictionIni tentang pertemuan seorang gadis yang membawa sekeranjang bunga matahari dan seorang lelaki yang wajahnya setampan Hermes.Bukan kisah cinta yang indah dan bukan pula kisah cinta yang tragis. Hanya saja mungkin sebagian orang yang membacanya akan...