•10•

165 18 1
                                    

"WOII" teriak seorang lelaki mengagetkan lelaki yang lainnya.

"Ck bisa tidak jika datang tidak usah mengagetkan seperti itu" ketus lelaki yang dikagetkan.

"Haha kau ini seperti perempuan. Marah hanya karena hal kecil seperti ini"

"Kebiasaanmu itu buruk john jadi jangan di teruskan lagi. Kalau aku yang kau kagetkan tak apa bukan masalah, tapi kalau orang lain yang kau kagetkan dan tiba-tiba ia terkena serangan jantung bagaimana? Bisa-bisa kau di gantung oleh daddymu"

"Nyenyenye berisik. Ayo ikut aku kita cari wanita cantik di sekolah ini" lelaki tinggi besar yang diketahui bernama John itu merangkul bahu lelaki yang lebih pendek.

"Tidak aku masih sibuk" jawab lelaki itu melepas rangkulan tangan John.

"Ayolah Tom sampai kapan kau akan terus-menerus membaca buku sialan itu. Aku melihatmu sudah membacanya 5 kali dalam seminggu ini. Apa kau tidak bosan melihat tulisan tanpa gambar itu?"

"Tidak dan pergilah dari sini kau sangat berisik"

"Ck terserah padamu saja aku akan mencari wanita cantik dan akan ku perkenalkan padamu 30 menit lagi. Tunggu aku disini dan jangan kemana-mana" lelaki tinggi besar itu kemudian pergi entah kemana.

"Dasar buaya"






30 menit kemudian






"Hai Tom..."

Lelaki itu tak mendapat jawaban karena Tom sibuk membaca bukunya. Karena kesal dengan sikap Tom yang seolah mengabaikannya John merampas buku Tom dan menyembunyikannya di balik badannya.

"Ck buang buku sialan ini dan lihatlah siapa yang datang bersamaku"

"Apalagi sih John aku sudah bilang aku sedang sibuk cepat kembalikan bukuku"

"Tidak sebelum kau melihat gadis cantikku ini"

Tom melirik kearah gadis itu tanpa minat sedikitpun.

"Hai Tom" gadis itu menyapa dengan suara lembut yang ia buat-buat.

"Hai"

"Ck apa seperti itu caramu bersikap kepada wanita? Pantas saja kau tidak memiliki kekasih. Clara sudah berusaha menyapamu dengan baik setidaknya hargailah"

"Berisik kau ini"

Lelaki itu kemudian pergi meninggalkan temannya yang sibuk mengumpatinya.

"Dasar anak itu. Aku curiga dia gay"

"Hust jangan sembarangan bicara ayo kita makan aku sudah lapar"

"Eungg baiklah sayangku"







Mari tinggalkan pasangan yang tengah dimabuk asmara itu. Sekarang kita beralih ke dua gadis yang sedang bercanda ria di taman bunga itu.

"Tere kalau kau besar nanti kau ingin menjadi apa?"

"Eummm aku ingin membuka butik. Karena aku suka menggambar pakaian. Kalau kau ros?"

"Aku ingin memiliki toko bunga. Pasti menyenangkan bukan?"

"Hahaha tentu saja"

"Hai"

Tiba-tiba suara seorang lelaki mengejutkan mereka.

"Hai Tom apa yang kau lakukan disini? Dan dimana sahabat  tiangmu itu?"

"Teresha ku mohon jangan bertanya tentang si buaya itu atau kepalaku akan meledak sebentar lagi"

"Haha memangnya apa lagi yang ia lakukan Tom?"

"Ohh Rosetta? Sejak kapan kau ada disitu?"

"Sejak tadi. Kau ini dimatamu hanya ada Teresha saja sampai-sampai tak melihatku ada disini"

"Ishh kau ini bicara apa sih Ros. Sudah lupakan saja. Jadi apa yang dilakukan si John?"

"Dia mengenalkan pacar barunya kepadaku"

"Hahh??"

Kedua gadis itu kaget pasalnya baru 3 hari yang lalu John mengenalkan pacar barunya kepada mereka tapi sekarang sudah ada yang lain lagi? John memang lelaki buaya.



"HEIIIIIII KALIAN MENGGOSIPI KU YA"

John entah darimana datang tiba-tiba dan mengejutkan mereka bertiga.

"John sialan aku kaget tau!!!!"

"Ettt ettt tidak perlu marah begitu Rossetta saja tidak marah ya kan Ros?"

Rosseta hanya menghela nafas pelan sambil tersenyum manis. Ketika Tere dan John berkumpul maka tidak akan ada lagi yang namanya ketenangan di hidupnya.

"Ros ayo kita pergi dari sini. Aku bisa muntah jika berlama-lama berada di dekat buaya ini" Teresha memandang John dengan pandangan jijik dan berpura-pura ingin muntah.

"Hehh jaga mulutmu ya!!" John sedikit tak terima karena merasa di rendahkan Teresha.

"Sudah jangan bertengkar kalian ini bisa tidak sih sehari saja tidak adu mulut" Tom yang sedari tadi diam mulai jengah dengan kedua sahabatnya ini.

"TIDAK/TIDAK" Teresha dan John berujar bersamaan.

"Ahaha Tere ayo kita makan kau bilang tadi kau lapar kan. Tom John kami pergi dulu ya dadah" Rosetta berujar lembut kepada mereka.

"Nahh wanita itu harus seperti Rosetta yang lemah lembut. Aku tidak mau ya istriku nanti bersikap kasar"

"Memangnya kau ingin menikah dengan siapa?"tanya Teresha.

"Tentu saja denganmu" John berujar dengan bangga.

"Cih dalam mimpimu sialan"

Teresha segera menarik Rosetta pergi dari tempat itu.

"Lihatlah mereka seperti putri raja dan ibu tirinya yang galak"

"AKU DENGAR JOHN SIALAN!!!"

Mendengar jeritan Teresha tentu membuat John takut dan memilih pergi dari tempat itu dan menyisakan Tom yang lagi-lagi sendirian. Tom yang malang.

Beloved Jensen (Nohyuck/Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang