"APA!!!"
"AKU TIDAK MAU PAPA"
"JANGAN MEMBENTAKKU THOMMAS!!!"
"Pa tenanglah dulu ya" nyonya besar itu mencoba menenangkan suaminya yang tampaknya kini tengah murka.
"Papa selalu menuruti apapun keinginanmu Tom. Sekali ini saja turuti keinginan papamu ini" tuan besar itu melembutkan nada bicaranya kepada sang anak.
"Pa aku hanya akan menikah dengan orang yang aku cintai"
"Tom, sayang dengarkan mama ya. Perjodohan ini sudah diatur sejak dulu. Dan ini adalah tradisi di keluarga kita. Mama mohon mengertilah sayang"
"Persetan dengan perjodohan"
Tom kemudian pergi dari rumah itu. Mengabaikan teriakan papanya agar ia kembali. Menulikan pendengarannya seolah tak mendengarkan apapun. Ia hanya ingin pergi ke suatu tempat. Rumah Teresha.
Sampai dirumah Tere bukannya ketenangan yang Tom dapat tapi sebaliknya. Ia mengetahui kenyataan bahwa Tere dijodohkan dengan sahabatnya sendiri. Siapa lagi kalau bukan John. Dan Tere menerima perjodohan itu. Kalau dilihat dari sudut pandang Tom memang Tere menerimanya dengan senang hati. Namun kenyataannya Tere terpaksa melakukan perjodohan itu karena tak memiliki keberanian untuk menolaknya.
Tom berjalan sendirian tak tentu arah. Yang ia butuhkan hanyalah ketenangan untuk sementara waktu. Langkah kakinya membawanya ke danau yang sepi. Sangat cocok untuk menenangkan diri. Namun matanya menangkap sosok lain yang sangat ia kenali. Itu Rosetta. Tom berjalan menghampiri gadis yang tengah duduk sendirian ditepi danau itu.
"Ros"
"Hai Tom.. apa yang kau lakukan disini?"
"Hanya ingin menenangkan diri"
"Aahh pasti masalah perjodohan kan?"
"Hm"
"Ayahku memberitahu padaku kalau kau menolaknya. Tak apa itu keputusan yang bagus"
"Hah? Apa kau bilang tadi?"
"Ya itu keputusan yang bagus. Kalau kau tak mau menerimanya bukankah sebaiknya kau menolaknya? Lagipula aku tau kau sudah menjadi kekasih Tere kan. Jadi aku tak mau mengganggu hubungan kalian"
"Tapi Tere sudah menerima John"
"Percayalah ia hanya terpaksa"
"Benarkah?"
"Ya tentu saja. Karna Tere hanya mencintaimu"
"Lalu kau?"
"Eung? Aku kenapa?"
"Siapa orang yang kau cintai?"
"Orang yang bertanya padaku ialah orang yang aku cintai"
Tom hanya terdiam tak bisa berkata apa-apa.
"Kaget ya? Hahahaha wajahmu konyol sekali"
Rosetta tertawa melihat ekspresi terkejutnya Tom.
"Ros apa yang kau katakan itu benar?""Tentu saja benar kau pikir aku bercanda?"
"Hm"
"Aku sudah mencintaimu bahkan sebelum kita bersahabat. Tapi aku hanya diam karna sejak dulu kau paling dekat dengan Tere. Dan ya aku sudah terbiasa dengan perasaan ini. Ditolak pun aku tak peduli Tom. Yang aku tau hanyalah aku mencintaimu"
"Maaf Ros"
Tom menundukkan kepalanya. Ia menangis entah karena apa.
"Hei kenapa menangis?"
Bukannya menjawab Tom malah memeluk Rosetta dan menenggelamkan wajahnya dileher gadis itu.
"Hiks Ros aku minta maaf untuk segalanya hiks"
Tom melepaskan pelukan itu dan menggenggam tangan Rosetta.
"Ros bantu aku mencintaimu dan melupakan Tere. Aku berjanji aku akan mencoba membuka hatiku untuk mencintaimu. Aku mohon bantulah aku Ros hiks"
"Iya aku akan membantumu. Sudah jangan menangis ya"
Rosetta memeluk tubuh Tom yang masih gemetar itu. Hari ini terlalu banyak kejadian mengejutkan yang terjadi.
Dan akhirnya pasangan John Tere juga Tom Ros menikah bersamaan. Pesta tiga hari tiga malam digelar dengan meriahnya. Hanya ada suka cita disana. Semuanya telah melupakan masalalu yang kelam. Dan mereka berjanji akan tetap bersama selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Jensen (Nohyuck/Jaehyuck)
FanfictionIni tentang pertemuan seorang gadis yang membawa sekeranjang bunga matahari dan seorang lelaki yang wajahnya setampan Hermes.Bukan kisah cinta yang indah dan bukan pula kisah cinta yang tragis. Hanya saja mungkin sebagian orang yang membacanya akan...