•09•

155 20 7
                                    

Disinilah Rosetta berdiri sekarang. Di lorong rumah sakit yang sepi. Di depan ruang rawat putra semata wayangnya. Jensen tak sadarkan diri dan langsung dilarikan kerumah sakit. Dan teman Jensen diminta untuk menjemput Haely.

Dokter keluar dari ruangan itu dan sepertinya membawa kabar yang kurang mengenakan karena raut wajahnya yang sedikit muram.

“Bagaimana keadaan Jensen dok? Apa ia baik-baik saja?” tanya wanita paruh baya itu setenang mungkin walau hatinya tengah resah saat ini.

“Hahh..aku tak tau harus mulai darimana nyonya yang jelas Jensen sedang tidak baik-baik saja. Kondisinya semakin menurun seiring berjalannya waktu. Sepertinya ia sudah menyerah pada hidupnya”

“Apa sangat kecil kemungkinannya untuk selamat dok?” sepertinya wanita paruh baya itu adalah wanita yang pandai menutupi segalanya termasuk ketakutannya sendiri. Karena sejak tadi ia bersikap sangat tenang seperti tak memiliki beban apapun.

“Sebenarnya aku tak berniat mengatakan ini namun memang benar. Kemungkinannya untuk sembuh memang sangat kecil. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Kita hanya perlu menunggu saja selebihnya Jensen sendiri yang berusaha. Kalau begitu saya pamit dulu”

Wanita itu melihat dari kaca bagaimana putranya berbaring dengan damai di ranjang itu sambil menutupkan matanya.

“Apa kau lelah nak? Apa kau akan meninggalkan ibu sendiri? Hahh.. ibu ikhlas nak tapi bangunlah sebentar temui gadismu dulu ya. Dia masih membutuhkanmu” ucap wanita itu sembari tersenyum sendu.

“IBUUU!!!” teriak Haely dari kejauhan sambil berlari.

“Jangan lari-lari Haely, kau ini senang sekali berlari”ucar wanita itu tanpa melunturkan senyumnya.

“Bagaimana keadaan Jensen bu? Apa ia baik-baik saja? Aku ingin menemuinya”

“Heyy tenang dulu sayang, Jensen baik-baik saja dan sekarang masih belum boleh di jenguk dulu. Mungkin beberapa jam lagi” wanita itu menenangkan Haely. Sementara si gadis tidak bisa untuk tidak panik.

“Kau kesini dengan siapa?” tanya rosetta mengalihkan pembicaraan.

“Aku kesini bersama Jefrrie”

Ya saat teman Jensen memberitahu Haely kalau Jensen masuk rumah sakit gadis itu langsung bergegas pergi menuju rumah sakit. Saat di tengah jalan ia bertemu dengan Jeffrie dan Jeffrie mengantarkannya sampai di rumah sakit.





Sekarang Haely,Jeffrie, dan Rosetta tengah duduk di kursi di depan kamar rawat Jensen. Dari yang Haely tau tentang penyakit Jensen ternyata ia terkena kanker otak stadium akhir. Seperti mendapat hantaman keras pada dadanya ia merasakan nyeri yang teramat pada hatinya. Ia berpikir kenapa semua hal-hal yang buruk selalu menimpanya.

Ketika sibuk memikirkan hal yang entah mengapa tiba-tiba saja muncul di otaknya ada dokter dan beberapa perawat datang dan masuk ke ruangan Jensen untuk memeriksa lelaki itu. Beberapa saat kemudian dokter keluar dan memberitahu kalau Jensen telah sadar.

“Haely masuklah Jensen pasti ingin bertemu denganmu”

“T-tapi bu, bu-bukannya harusnya ibu duluan yang masuk?”

Wanita itu menggeleng pelan.

“Cepat masuk sebelum jam besuknya berakhir” gadis itu mengangguk dan masuk kedalam ruangan Jensen.



Saat Haely masuk hal yang pertama kali ia lihat adalah lelaki yang terbaring lemah sambil menatap ke arah jendela di sampingnya.

“Hai Jenn…” sapa gadis itu lembut.

Beloved Jensen (Nohyuck/Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang