Hari ini tepat 3 tahun kepergian Jensen. Tak mudah bagi Haely menghadapi hari-hari yang dilewatinya tanpa lelaki tercintanya. Beberapa hari setelah kepergian Jensen Haely sempat melakukan percobaan bunuh diri yang untungnya dapat digagalkan oleh Jeffrie. Jeffrie tentu saja tak ingin kehilangan Haely. Maka dari itu sejak hari dimana Haely mencoba bunuh diri Jeffrie selalu berada di sisinya selama seharian penuh. Bahkan lelaki itu menginap dan selalu menemani Haely agar tak gadis itu tak melakukan hal-hal yang bisa menyakitinya atau bahkan membahayakan nyawanya.
Haely dan Jeffrie sering mengunjungi makam Jensen untuk memberikan bunga matahari yang mereka petik sendiri. Itu sudah menjadi kebiasaan Haely sejak kematian Jensen. Ia menjadi lebih sering ke ladang bunga matahari. Bahkan lebih sering daripada sebelumnya hanya untuk memetik bunga matahari untuk Jensen.
Di sore yang cerah ini Haely pergi ke makam Jensen sambil membawa beberapa tangkai bunga matahari di tangannya. Penjaga makam mungkin bosan melihat gadis itu berlari kedalam pemakaman sambil membawa bunga matahari dan tersenyum manis. Haely lebih terlihat seperti seorang anak kecil yang mendatangi rumah temannya daripada seperti gadis yang mendatangi makam kekasihnya.
Haely datang sendiri hari ini. Biasanya jika ia datang Rosetta selalu menemaninya. Ibunda Jensen itu tentu saja tak tega melihat gadis itu menangis di samping pusara anaknya seorang diri.
“Hai Jennn aku merindukanmu” ucap gadis itu girang sembari berlari dan memeluk nisan bertuliskan nama lelaki kesayangannya itu.
“Hehe selamat sore Jensen Angelo. Aku datang menjengukmu. Ohh menjenguk tanah kuburmu lebih tepatnya hahaha..” tawanya terdengar miris.
“Jen sudah 3 tahun ya sejak hari itu. Hari dimana kau meninggalkan kami semua yang menyayangimu. Kau meninggalkanku sendiri Jen. Kau pergi terlalu jauh. Bahkan anganku pun tak akan bisa menyentuh bayangmu. Kau tau sejauh apa kita sekarang?. Sejauh surga dan dunia mungkin?. Bahkan jarak kita lebih jauh daripada jarak antara bumi dan langit ke tujuh heheh..” entah mengapa gadis itu berbicara panjang lebar sendirian di pusara itu. Menurutnya Jensen akan mendengarkannya. Karena ia percaya di langit sana Jensen sedang menatap dirinya yang tersiksa dalam kesendirian.
“Jen minggu depan aku akan menikah dengan Jeffrie. Bukankah ini yang kau inginkan?. Aku mengabulkannya untukmu Jen. Namun kau harus tau meskipun aku menikah dengan Jeffrie nanti, hatiku akan tetap untukmu. Mungkin sebagian kecil hatiku terbuka untuknya. Namun sebagian besar hatiku hanya untukmu. Dan akan selalu begitu. Oh iya, tepat pada hari ini hari ulang tahunmu kan?. Di hari ini 23 tahun yang lalu kau lahir sebagai malaikat. Dan di hari ini juga 3 tahun yang lalu kau pergi sebagai pengecut. Kenapa aku menyebutmu pengecut? karena sebutan itu memang pantas untukmu. Kau membuat janji-janji yang seharusnya kita tepati bersama menjadi angan semata. Bahkan kau meminta orang lain yang menepatinya. Aku sempat berpikir untuk membencimu karena marah padamu. Kalau tak bisa menepati kenapa harus berjanji. Itu yang selalu aku katakan. Cihh kau ini benar-benar pengecut. Sayangnya pengecut inilah lelaki yang paling ku cintai hahahaha..Oh ini sudah hampir senja. Aku harus pulang. Kau tau tidak tadi aku meninggalkan Jeffrie sendirian di toko kue hihihi..Pasti ia sedang kebingungan sekarang hahaha. Aku senang menggoda lelaki itu. Dia itu menggemaskan. Tapi tetap saja kau yang paling menggemaskan. Oh iya ini aku membawakan bunga matahari untukmu. Tadi aku dan Jeffrie memetiknya untukmu. Bunga ini ku berikan agar kau tak melupakanku. Kau pikir dengan kematianmu kau boleh melupakanku? Tentu saja tidak. Kau tak boleh melupakanku barang sedetik saja. Ingat itu Jen. Jika kau melupakanku di surga nanti aku akan memukulmu dengan sodet Nyonya Sarah(penjual gorengan di depan toko Jensen). Hei kau tau tidak kabar terbaru Nyonya Sarah?. Ia hamil lagi untuk yang ke 8 kalinya. Haishh aku tak habis pikir dengannya. Hei kau masih ingat dengan Samoyed gila yang mirip denganmu itu? Kemarin ia masuk ke rumahku dengan membawa tikus mati di mulutnya. Iyuhh agak menjijikan tapi aku benar-benar serius Jen Samoyed gila itu benar-benar mirip denganmu. Haishh melihat nisanmu saja aku seperti melihat bayangan wajah Samoyed gila itu. Ohh ya Tuhan aku harus pergi aku akan kembali lagi nanti dadah Jen aku mencintaimu selalu”
Cupp...
Setelah mengecup nisan itu Haely pergi menyusul Jeffrie di toko roti tadi.
“Hai Jeff” sapanya mengejutkan lelaki yang tengah celingukan itu.
“Haely kau darimana saja aku sedari tadi kebingungan mencarimu” ucap lelaki itu sambil menetralkan nafasnya. Gadis itu tak menjawab tapi malah menyengir dan menunjuk ke arah pemakaman. Jeffrie yang langsung paham pun hanya mengangguk.
“Yasudah ayo kita pulang ini sudah hampir malam” ucap lelaki itu sembari menggenggam tangan gadis di sampingnya.
“Kau tau Jeff tadi aku bercerita banyak pada Jensen dan bla bla bla...” gadis itu menceritakan apa yang ia lakukan di pemakaman dan Jeffrie tentu saja dengan sabar mendengarkan dan menanggapi gadisnya itu. Tangan mereka bertaut seolah tak ingin kehilangan satu sama lain. Haely yang tak ingin kehilangan cintanya untuk yang kedua kalinya. Dan Jeffrie yang tak ingin kehilangan cinta pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Jensen (Nohyuck/Jaehyuck)
FanfictionIni tentang pertemuan seorang gadis yang membawa sekeranjang bunga matahari dan seorang lelaki yang wajahnya setampan Hermes.Bukan kisah cinta yang indah dan bukan pula kisah cinta yang tragis. Hanya saja mungkin sebagian orang yang membacanya akan...