TW// BLOOD&CHEATING
Sebulan dari pertemuan ketiganya, merasa banyak hal yang ditutupi oleh sang tetua.
"Bang, Bunda beneran gamau pulang?" Tanya Jenan kepada Abang
"Hah? Ngapain sih nanya kaya gitu? Kaya anak kecil tau ga!" Balas Mark dengan nada tinggi.
Mendengar itu, Jenan hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti dan meminta maaf pada sang abang.
Sebenarnya tak ada salah Jenan, rasanya asing sekali atmosfer antara mereka berdua, tak ada canda tawa lagi semenjak satu bulan lalu.
Jenan memang tak pernah berkata demikian, tetapi ia tau ada yang tidak beres antara hubungan tetua Aldebaran ini.Jenan hanya mengurung diri di kamarnya mengahabiskan satu bungkus rokok untuk menemani pikiran yang tak ada ujungnya, seperti benang kusut.
Mencium bau rokok yang menguar dari kamar Jenan, Haviar masuk ke kamar Jenan dan menemukan muka dan suasana suram.
"Ngrokok kok ngga ngajak sih bro sampai ngabisin satu bungkus begitu" sarkas Haviar
"Menurut lo, Bunda bakal balik lagi ga?" Tanya Jenan menuntut.
"Gua gabisa ngasih jawaban pasti sih Jen, tapi lo pernah mikir ngga? Kalau Abang sama Mas tuh tau ada apa sebenernya?" Lanjut Ari
"Hhhh, sama kok kirain gua doang"
"Yah, kalau diliat dari sifat Mas sama Abang satu bulan kebelakang sih gue yakin Bunda gapernah balik. Tapi gue selalu aja minta ke tuhan untuk bawa pulang Bunda dan bawa kita ke pelukan Bunda yang hangat itu. Kasian anak bocil dua itu bentar doang ngerasain pelukan Bunda" jelas Ari
Tanpa sadar, ada orang yang menguping mereka dan merasa lumpuh harapannya mendengar abang-abangnya bilang seperti itu.
Bungsu pun melangkah dengan perasaan campur aduk, rasa rindu yang tak kunjung terobati dicampur rasa curiga yang mulai tumbuh.
Berbulan-bulan akhirnya tepat ke-4 kembar ber ulang tahun.
Di tengah perayaan ulang tahun kecil-kecilan, tiba-tiba suara bel berbunyi.
Sang mentari dengan senangnya membuka pintu tanpa melihat siapa yang bertamu.
Sesampai gerakan terakhir membuka pintu, pria kelahiran tanggal genap di bulan genap itu membeku setelah melihat siapa tamu itu.
"Siapa Ri?" Samper Markus.
Markus pun diam membeku, gurat emosi tercetak di wajahnya yang tampan itu.
Sang Bunda.
Bunda datang untuk merayakan ulangtahun si Haviar."Selamat ulang tahun Haviar dan 3 anak kembar Bunda lainnya"
Markus tak ingin merusak hari spesial 4 kembar, akhirnya Markus mengusir Bunda, durhaka memang, tapi mengapa sang Bunda membawa anaknya atau adik tirinya itu ke rumah ini yang sudah lama tak ada sosok anak kecil hanya ada orang dewasa yang haus akan pelukan.
Haviar mengajak masuk Bunda beserta anak perempuan yang entah darimana itu pikirnya.
Semua Aldebaran terkejut dengan fakta bahwa Bunda balik dan menginjak rumah dingin ini.
"B-bunda?" Terkejutnya bungsu sampai terbata.
"Iya sayang" jawab Bunda sembari merentangkan tangannya membiarkan semua anak lelakinya memeluk dirinya.
Kecuali, dua tetua itu.
Mereka sama sekali tidak mau menyambut sang Bunda karena terlanjur kecewa atas kelakuan Bunda."Bunda kemana aja, Chavin kangen"
"Iya javian juga!"
"Jovi jugaaaaa"
"Maafin Bunda ya sayang, maafin Bunda. Bunda ke sini mau ngelurusin semuanya"
"Ngelurusin apa, Bunda kesini bukan untuk balik? Dan anak kecil itu siapa?" Tanya menggebu Jenan
"Sebenarnya, Nara ini adik kalian dari suami baru Bunda" ucap Bunda pelan
Tak ada yang bergerak, mereka hanyut dengan perasaan rindu dan kecewa.
Tak ada suasana hangat akan rindu, lenyap dimakan kalimat.
"Terus Ayah?" Tanya Jenan
"Ayah juga punya istri baru" selak Rayn
Jenan dengan rasa kecewanya yang menyebar ke seluruh tubuh seperti virus mematikan, layaknya virus zombie kini kaki Jenan bergerak meninggalkan ruang tamu yang menyesakan.
Jenan langsung mengambil kunci motornya dan langsung tancap gas tak tentu arah, bak orang kesetanan Jenan benar benar ngebut tanpa memandang keslamatan lagi.
Kecewanya terlalu besar menutupi rasa rindunya.
Tapi maaf semua kecewa itu redup sampai truk melawan arus dan menabrak Jenan dengan rasa sakitnya.
"Bunda, kalau ini hari terakhirku, terimakasih untuk datang terakhir kalinya"
Di sambut dengan hujan, yang membersihkan darah berceceran...
KEUT°
Revisi aku ngelantur banget nulis part ini kemarin huhu...
Udah end sehabia ini yaa!!

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Aldebaran
De Todohanya kisah tentang remaja bersaudara saling menguatkan satu sama lain menjalani hari-hari bersama dan saling bergantung