Rayn POV..
Tak aku sangka kalau ternyata dihari ulangtahun kita tanpa prediksi semesta mengambil salah satu kembaranku Jenan, dia meninggalkanku tanpa adanya pamit.
Hari yang gelap menjelaskan apa yang terjadi didalam keluarga Aldebaran. Hujan mendera dari malam hingga pagi dimana Jenan di vonis mati otak.
Badanku luruh menyentuh lantai rumah sakit yang dingin dan mulai tak sadarkan diri.
Di benakku hanya terdapat memori indah berputar dan bagaimana cara mendapatkan keajaiban agar Jenan kembali bangun dan menyapa dunia dengan mata indahnya itu.
Ntah apa yang direncanakan semesta kedepannya dan bagaimana nasib mereka.
Paginya, Bunda dan Ayah datang ke rumah sakit untuk melihat anaknya yang terbaring di brankar sambil menggendong anak-anak dari keluarga mereka yang baru nan harmonis.
"Jen, lihat ada Ayah dan Bunda yang selalu kamu impikan, Jen ayo bangun katanya mau lihat Ayah dan Bunda? Jangan tidur aja" ucap Rayn dalam hati.
Ayah terlihat khawatir dan berpikir keras.. Rayn pikir dia mengkhawatirkan Jenan, ternyata..
"Jenan kan mati otak, boleh sumbangin jantungnya untuk anak Ayah gak?" Ucapnya tanpa belas kasihan.
Semua orang disana terpana mendengar ucapan Ayah.
Semua memilih pergi kecuali Rayn.
"Jen, maaf gue salah nilai Ayah dia benar-benar berubah, entah apa yang kita lakukan sampai ia sebenci itu tak ada sedikitpun rasa belas kasihan kepada kamu Jen" ucap Rayn dalam hati dengan air mata mengalir deras.
Seminggu berlalu..
Benar-benar tak ada keajaiban akhirnya pihak keluarga memutuskan mendaftarkan nama Jenan menjadi pendonor organ.
"Maaf Jen, i wish i death first" ucap Rayn disebelah pemakaman Jenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Aldebaran
De Todohanya kisah tentang remaja bersaudara saling menguatkan satu sama lain menjalani hari-hari bersama dan saling bergantung