0+0=4

334 18 0
                                    

Mereka ber-4 turun setelah jeje selesai memarkirkan mobil.

"Hoh sampe juga, eh kita kelas  XI berapa?" Tanya Jaja

"Lo ngga baca apa? Makanya baca apa astagah, kita kelas XI 2" ketus Rayn

"Ber-4 lagi?" Tanya Havi

"Iyaa" lembut jeje

"Udah ayok masuk nanti telat, kan ini kita upacara senin" ajak Rayn

Mereka keluar dari area parkir sekolah dan menuju kelas untuk menaruh seperangkat alat sekolah di kelasnya.

Setelah semuanya selesai menaruh saperangkat alat sekolah mereka turun ber-4

"Eh jelek, gue laper masa" panggil Jaja ke Haviar

"Apa. Tadi lo bicara apa? Jelek? Heh sorry sorry aja nih gue cakep ga ada tuh jelek" sebal havi

"Je, gue laper" rengek Jaja

"Kan tadi udah sarapan"

"Apaan sarapan orang gue dikit makannya"

"Makanya jangan telat bangun" ketus Ryan

"Iya iya".

Mereka mengikuti upacara dengan hikmat walau kadang-kadang mengeluh

"Capek bediri"

"Panas banget ya Bandung"

"Huh bapak kepsek kalo ngomong kaya ngedongeng, panjang dan membosankan"

"Kuping gue panas"

"Di omongin kali ri"

"Sama siapa?"

"Setan"

"Kok setan ngomongin gue"

"Karena mereka jobless"

"Hah jobless? Kok bisa?"

"Iya soalnya ada yang lebih setan dari setan"

"Siapa?"

"Elo"

"Setan!"

"AHAHAHAHAH"

Dan berakhir...

"kalian ber-4 jangan berisik atau saya taroh di depan" tegur guru killer

"Kok ber-4 pak? Orang si Javian sama Haviar doang yang berisik" protes Rayn

"Kalian kan kembar, susah senang bareng dong"

"Dih, ngapain pak susah senang bareng sama mereka yang ada rugi" jawab Rayn

"Udah udah diem, Ari sama Jaja jangan ngobrol lagi nanti saya taroh depan kalian ber-4"

"Iya pak" jawab Haviar dan Javian

"Elu sih pake ketawa"

"Dih kan elo yg ngajak ngobrol duluan" tidak terima Jaja

"Bisa diem ga?" Tegas Rayn

"Siap ka" serempak Ari dan Jaja.

Setelah selesai upacara

"Eh yan" panggil ari

"Kenapa"

"Cabut yuk, si jaja laper gue juga laper, kantin yuk"

"Dih sesat, udah lo bedua aja gue mau di kelas. Lo ikut ga je?"

"Ngga ah"

"Ah ngga asik lo bedua" kata jaja

"Yaudah ajak si Rigel sama Orion aja bre" kata ari

"Sabi, yaudah gue chat dulu"

"Eh kata mereka mau, tapi gamau ngantin"

"Terus?"

"Warung bi inah"

"Eh sabi, yuk"

"Eh je, yan"

"Ho" jawab mereka serempak

"Mau ikut ga ke warung bi inah?"

"Bi inah sebelah sekolah?" Kata jeje

"Yoii"

"Eh ikut dah, gua udah lama ga ke sono. Kangen indimienya" semangat jeje

"Lah gua sendiri?" Kata rayn

"Ikut ga? Kalo ngga ya udah sendirian aja"

"Yaudah deh ikut mumpung jamkos, tapi gue belum belajar buat kelas 12"

"Heh kita bolos buat berapa jam doang ya anjir. Ngga 1 semester" emosi ari

Kadang-kadang ari ngga abis pikir dengan pikiran yang dimiliki kembarannya itu. Inget waktu jaman Smp kelas 8 "3 tahun lagi kita kelas 12, semoga kita masuk ptn deh" kek hah kita masi kelas 8 woi. Terus dia belajar terus tiap jamkos dia bilang "bentar lagi kelas 12 takut ga masuk jalur ptn, mau juga dapet beasiswa" iya sih dia mau jadi orang sukses tapi kek jangan kaya gini dong kan kembaran yang lain berasa bego banget. Dan berakhir dengan kita ga jadi main gara-gara di ingetin ptn :))

--skip--

Mereka udah sampe di warung bi inah berasama Orion dan Rigel

"Bi mesen indimie goreng satu sama kuah satu" kata jaja

"Lo mesen dua buat diri lo sendiri ja?" Tanya Rigel

"Yoi, ga sarapan gua"

"Lah, kembaran lo"

"Gua mah sarapan gel, dia telat bangun padahal semuanya pada sarapan" jawab Ari

"Kenapa lo telat ja"

"Ngegame bro"

"Gua juga ngegame tapi ga kesiangan ya anjir malah ngga tidur ampe jam 3" kata Orion

"Ya kalo lo kesiangan udah ngga masuk sekolah" kata Rayn

"Iya ngga ada yang bangunin" kata Orion

"Gimana kabar bonyok lo ion" tanya Jaja

"Masih sama bro, sibuk tiap hari. Gapulang"

"Sabar ye bro" kata Ari sambil menepuk pundak Ion

Bi Inah membawa pesanan Jaja berserta teman temannya.

Mereka makan dan nyanyi-nyanyi di warung Bi Inah sampai jam menunjukan istirahat pertama.

"Bi berapaan semuanya" tanya Rigel

"35 sama esteh 18 jadi 53 den"

"Yaudah saya ambil krupuk 2 ribu jadi 55 kan bi"

"Iya den"

"Nih bi" ucap Rigel sambil mengeluarkan duit buru dan krem

"Weh makasi bro" kata Ari

"Ho sans aja"

"Bi kita cabut ke sekolah dulu ya" kata Jaja sambil menyalimi tangan bi Inah di ikuti yang lain

"Iya den, yang rajin yaa"

"Siap bi" jawab mereka serempak

-!-!-!-!-!--!-!--!-!--!-!-!-!--!-!-!-!-!-!-!--!-!-!-!-!-!--!-!-!

Rigel Tarigan (yang-yang)

Orion Tavian (Shotaro)

btw lanjut ga si?

7 AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang