matahari

128 6 0
                                    

Setelah, melakukan ibadah subuh, mereka langsung naik ke mobil melanjutkan jalan ke hotel yang sudah dipesan kemarin.

Sekarang mereka sudah sampai di hotel, mereka masuk ke kamar. Mas Rayn memesan tiga kamar, kan tujuh orang, ini dinamakan nilep guys.

Dibagi menjadi, dua dua dua tiga.
Kamar 1: 
-Jovian
-Chavin

Kamar 2:
-Jenan
-Javian

Kamar 3:
-Rayn
-Markus
-Haviar

Di kamar satu, terlihat dua jiwa yang sedang melanjutkan mimpinya, di kamar dua, terlihat kembar yang kini bermain game yang beda. Dan kamar terakhir kamar yang berisi satu kembar yang 11/12 mirip dengan tom&jerry yah sekarang mereka lagi ribut karena rebutan hair dryer.
Dan terakhir ada abang yang sedang mengerjakan tugas dari dosennya.

Pukul 07.30 mereka ber-enam turun untuk makan pagi, Markus tetap di atas karena sebenarnya satu kamar hanya bisa 2 orang maksimal tapi sayang jika harus membooking satu kamar lagi hanya untuk sendiri, dan kalo mau breakfest itu pasti kena cas, jadi Mark gausah turun.

Sebagai abang tertua disini Rayn hanya diam menonton adeknya ribut. Rayn sangat malas jika adik-adiknya ribut.

"Ih aku mau makan sereal dulu, baru makan nasi" kata Jovian

"Jangan, kalo makan manis duluan cepet kenyang nanti, mending bawa Abang daripada lo Jo" sinis Chavin

"Jangan sok tau lo, kata siapa coba makan manis lebih cepet kenyang?" balas sang adik

"Lah lo gapernah belajar table manner? pasti desert ditaro di akhir" kata Chavin sambil melotot ke arah adeknya.

"Emang iya Mas?" Tanya Jovi mencari pembenaran.

"Iya bener kata Chavin, kita kalo makan manis pasti kenyang duluan karena kandungan gulanya itu bikin kita merasa kenyang, tapi terserah kamu kalo mau makan apa, nanti makanan Abang, Mas yang bawa" lerai Rayn

"Tuh kan wle" ledek Chavin sambil menjulurkan lidahnya.

Jovi hanya cemberut tak suka pasalnya dia tak pernah menang debat dengan kembaran anehnya ini yant tak mau mengalah juga.

suasana kembali hening dikarenakan Chavin mencari makanan lagi untuk nambah.

Chavin bertemu dengan Havi yang sedang mengantri untuk memakan nasi kuning, dan Jenan yang sedang mengantri untuk soup panas.

Tapi dia belum menemukan ka Jaja.
Dimana si Javiar itu? merasa penasaran akhirnya Chavin mencari sang kaka, memutari ruangan sarapan tidak menemukan batang hidung sang kaka.
Akan hal itu Chavin berpikir, mungkin Javiar sedang di toilet, Chavin kembali ke tempatnya semula sesudah mengambil nasi kuning dan Australian beef panggang.

"Javi mana Nan?" Tanya Rayn kepada Jenan, biasanya mereka selalu berdua kemana pun.

"Lah? iya kemana tuh anak" sambung Haviar.

"Gatau dia tadi izin ke luar buat foto pemandangan, paling lagi foto-foto" jawab Jenan

Mereka semua ber-oh ria.

Tapi sudah hampir 30 menit Javiar belum kembali juga.

Merasa khawatir akhirnya Jenan menuju tempat terakhir Javiar dan Jenan kunjungi. Ya kolam renang.

Sewaktu tiba di sana, mata Jenan terbelalak karena melihat yang di depannya sekarang.
Javiar tenggelam di kolam 4 Meter.

Tanpa berpikir apapun dia menyusul sang kembaran untuk membantunya keluar dari air.

Sampai di atas, Javiar sudah tak sadarkan diri.

"Tolong, Tolong" teriak Jenan meminta pertolongan sambil melakukan pertolongan pertama, dia menyesal telah meninggalkan kembarannya sendirian di area kolam renang yang jauh dari ruang breakfast, adiknya ini mempunyai trauma di kolam renang karena pernah jatuh dan tenggelam, dia tak bisa berenang bahkan diapun takut terhadap laut.

Bala bantuan menghampiri si kembar dan menolong Javiar untuk sadarkan diri.

setelah melakukan pertolongan pertama akhirnya Javiar memuntahkan air, dan bangun dari pingsannya.

Javiar pun digotong ke kamarnya untuk beristirahat.

Rayn menghampiri Mark dan menjelaskan apa yang terjadi.

Mendengar itu Mark marah terhadap Rayn tidak bertanggung jawab akan adik-adiknya.

Mark kini menuju ke kamar Javiar dengan khwatir dan marah.

Sesampainya dia hanya melihat sang adik terkulai lemas.

"Udah gua bilang jagain anji*g, kalian kemana sih biarin si Jaja sendiri di Kolam renang?!" marah Markus

"Maaf Bang, gue lagi sarapan dan fokus ke Jovi sama Chavin doang" jawab Rayn.

Markus jarang sekali marah ke adik-adiknya dan hampir tak pernah mengeluarkan kata-kata kasar seperti sekarang.
Maka dari itu adik-adiknya sangat ketakutan terutama Rayn.

"Gua di atas biar kalian makan, bukan kaya gini, gabisa banget di pegang omongannya. Kalian tuh cowo bisa dipegang omongannya. Sampe tadi Javiar kenapa-kenapa lo semua abis sama gua" ketus Mark.

"Ngga Bang, bukan salah mereka, ini salah Jaja kok, Jaja yang ceroboh dan kepeleset ke kolam" bela Javiar

Mark hanya diam, tapi jelas di air mukanya dia marah.

Sebenarnya dia melakukan ini agar adik-adiknya bisa bertanggung jawab dan take care with other.

keutt--

sekian lama tak update, finally i update my story, im really sorry for take a rest, because honestly i can't write anything yesterday, my brain is stuck.
And im really sorry about the story, its was really really bad huh.
sorry kalo ada typo.





7 AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang