Anak Manis
Pagi hari yang di sambut hujani salju lebat secara perlahan mulai mereda menyisakan butiran kecil salju layaknya rintikan hujan yang masih berjatuhan, kegiatan yang sempat tertunda kini telah kembali berjalan seperti biasanya, hari pun tak terasa sudah masuk kepertengahan hari (siang hari).
Posisi sang surya telah sampai di titik tertinggi nya di atas langit sana, tersembunyi malu-malu di balik gumpalan awan yang telah berkumpul sejak pagi hari dengan angin yang membawa hawa dingin yang berhembus beberapa kali menerpa apapun yang di lewati nya tanpa terkecuali.
Walaupun dingin nya hari dan hembusan angin dingin yang bisa membuat tubuh mengigil tetap saja masih belum bisa menghentikan aktivitas orang-orang yang memiliki kepentingan berbeda-beda, entah itu hanya sekedar bekerja, sekolah, berjalan-jalan atau melakukan hal lainnya yang sekiranya di butuhkan mereka.
Seperti halnya yang terjadi di salah satu sekolah dasar di kota Tokyo, di halaman depan bangunan sekolah tempat dimana anak-anak didik disana menghabiskan waktu istirahat mereka yang kini terlihat tertutupi salju.
Salju putih memang menutupi halaman besar itu, tetapi tetap saja anak-anak tetap bermain di halaman sekolah tercinta mereka itu, segala macam permainan di mainkan oleh mereka dengan begitu ceria nya disana sambil tetap di awasi oleh beberapa guru yang juga ikut bermain melupakan usia yang dimiliki.
Semuanya terlihat sangat senang bermain di halaman itu, namun jika di telusuri lebih teliti lagi ada satu anak yang terlihat berdiri sendirian di ujung halaman berjongkok dibawah pohon maple tak berdaun.
Tubuh mungil terbalut jaket merah terlihat berjongkok dengan kedua tangan mungil nya terbungkus sarung tangan terus bergerak membuat beberapa orang salju berukuran kecil.
Anak manis dengan surai merah muda itu terlihat menjadi satu-satunya anak yang tidak memiliki teman bermain, dirinya menjadi satu-satunya yang bermain sendirian disana.
Yuji (Itadori) Kento, putra tersayang Satoru yang di izinkan menggunakan marga Nanami terlihat bermain sendirian dengan begitu asik nya dibawah pohon.
Setelan menghabiskan beberapa menit waktu istirahat nya untuk membuat 3 buah orang salju kecil akhirnya selesai di buat oleh kedua tangannya mungil, yuji memasang hasil kerja keras dengan senang dan sebuah senyuman terbit di wajah nya.
"Yey!! Selesai" yuji berujar dengan begitu senangnya.
Perlahan dengan sebuah ranting kecil yang di ambil nya tak jauh dari tempatnya yuji perlahan mulai menulis ejaan huruf diatas salju didepan 3 orang salju buatannya.
Papa, yuji, Paman Nami. (Tulis yuji)
Yuji selesai menuliskan sendiri nama dari dua orang yang ia sayangi nya dan dirinya, yuji terdiam seketika rasa senang yang sebelumnya ia rasakan mulai hilang tergantikan dengan rasa kesepian.
Kepala mungil nya yang sejak tadi menunduk kebawah kini di naikan oleh yuji, pandang matanya langsung tertuju pada anak-anak lainnya yang bermain dengan begitu senangnya bermain bersama-sama tidak seperti dirinya yang bermain sendirian.
Yuji iri, yuji ingin ikut bermain bersama dan tertawa bersama dengan mereka semua.
Yuji ingin punya seorang teman untuk bisa diajak bermain dan berbicara, tetapi sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi.
Bukan karena yuji yang tak berani untuk mengajak mereka bermain atau berbicara tetapi karena anak-anak itu sepertinya mengecilkan yuji (hina/rendah), mereka semua akan memandang yuji dengan tak senang setiap kali dirinya mendekati mereka.
Yang tentunya tindakan yang di lakukan oleh anak-anak itu kepada yuji adalah akibat dari orang tua mereka yang selalu memperingati untuk tidak berdekatan dengan yuji yang mereka anggap adalah sosok pembawa hal negatif dari terlahir dari seorang Omega pria yang tidak memiliki pasangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pale Blue
FanfictionSeorang omega pria harus berjuang menjalani kehidupan tanpa alpha nya....Hanya berdua saja dengan sang anak yang amat sangat di cintai nya. Gojo Satoru dan anaknya Yuuji... Dengan orang-orang yang menyakiti hatinya dari masa lalu yang kembali muncul...