Siang hari yang lainnya telah dimulai dengan cuaca yang semakin dingin, Satoru dengan dibungkus mantel putih kesayanganya terlihat berjalan di pinggiran jalan raya di antara kerumunan orang-orang sambil mengerutukan betapa dinginnya siang hari ini.
"Oish... dingin sekali hari ini"
Dirinya yang tidak terlalu suka dengan suhu dingin siang itu terlihat menggosok-gosok kedua tangannya satu sama lainnya berusaha setidaknya merasa sedikit hangat sambil mulutnya yang tak hentinya mengerutu."Padahal waktu sudah menunjukkan tengah hari, tapi suhu malah semakin dingin seperti di pagi hari...Oish dingin"
Gerutu Satoru lagi sambil tetap berjalan di antara orang-orang yang berjalan di pinggir jalan raya kawasan pertokoan kota Tokyo yang tidak pernah sepi pengunjung yang dimana salah satu toko di sana milik temannya berdiri, toko kecil namun nyaman milik temannya yang sudah menjadi tempat Satoru mencari pundi-pundi uang selama ini terhitung 5 tahun sejak kelahiran putranya Yuuji.
Dan di sinilah Satoru kini berdiri, didepan bangunan toko kue tempatnya berkerja yang terlihat ramai pengunjung yang datang untuk membeli berbagai macam kue yang tersedia.
Pintu kayu klasik besar berkaca di tengah nya di dorong oleh Satoru tanpa ragu, suara bell yang terpasang di atas pintu itu pun langsung berdering nyaring olehnya menarik perhatian seorang pria dan wanita yang sama-sama bersurai biru yang berdiri sebelahnya di balik meja kasir yang sebelumnya sepertinya tengah membicarakan sesuatu hal itu terlihat dari raut wajah kedua yang terlihat begitu pusing.
"Ada apa?" Satoru tanpa salam seperti biasanya langsung bertanya begitu dirinya sampai didepan meja kasir.
Kedua orang di balik meja itu saling melirik sebelum menghembuskan napas tersirat kelelahan mereka, si pria bersurai biru memilih untuk pergi ke belakang untuk membantu pelayan toko yang lainnya dan si wanita bersurai biru dengan gaya rambut cukup uniknya itu sang pemilik toko-Mei terlihat memijat pelipisnya pusing sambil menghela napasnya lelah.
"Ada apa?" Satoru bertanya sekali lagi sambil melepaskan mantel putihnya begitupun dengan syal merah yang melilit lehernya, menyisihkan kedua benda itu ke lengannya.
Mei-wanita alpha itu masih dengan memijat pelipisnya membuka mulutnya, "Tidak ada, hanya masalah kecil saja".
Satoru pun hanya menganggukan kepalanya mengerti, "jika begitu permisi" ujarnya sambil melangkah kedepan masuk kebagian belakang toko yang di khusus kan untuk staff toko.
Mei menyingkir mempersilakan Satoru untuk masuk ke pintu di belakangnya, namun saat Satoru melewatinnya Mei mencium aroma pheromone Satoru yang hari tercium lebih pekat dari biasanya, dirinya langsung saja bergegas menutupi hidungnya dan mengambil jarak aman dari Satoru hingga dirinya terjatuh terduduk di lantai.Melihat reaksi berlebihan yang di lakukan Mei secara mendadak Satoru pun terkejut lalu memandang heran wanita Alpha satu-satunya di toko itu.
"Mei kau kenapa?" Satoru bertanya sambil berjalan mendekati Mei yang masih terduduk di lantai toko berniat menolongnya berdiri.
"Yah, aku baik jadi diam di sana saja Satoru jangan mendekat" Mei berkata dengan suara yang bergemetar dan panik saat Satoru mendekat kearahnya, ia tengah berusaha sekuatnya menahan insting Alphanya yang meraung penuh hasrat pada omega cantik di hadapannya ini.
Satoru terdiam seperti yang diinginkan Mei, ia hanya diam di tempat sambil menatap cemas temannya itu yang terlihat kesakitan dan barulah dirinya mencium aroma pheromone Alpha yang begitu pekat, dirinya refleks mengambil langkah mundur.
Dengan camas Satoru bertanya "Mei kau rut?".
Mei menggelengkan kepalanya, ia seharusnya belum memasuki masa rut miliknya tapi entah kenapa Alpha di dalam tubuhnya bisa begitu berhasrat, "Belum, seharusnya itu 2 minggu lagi" Mei menjawab sambil tetap menekan Alpha di tubuhnya untuk tenang karena sadar para pengunjung toko mulai menperhatikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pale Blue
FanfictionSeorang omega pria harus berjuang menjalani kehidupan tanpa alpha nya....Hanya berdua saja dengan sang anak yang amat sangat di cintai nya. Gojo Satoru dan anaknya Yuuji... Dengan orang-orang yang menyakiti hatinya dari masa lalu yang kembali muncul...