6. PAKSAAN BORA

785 54 11
                                    

6. Paksaan bora

Dapetin hati kamu itu sulit banget ya?
-bora

B

ora sudah sampai di sekolah dengan wajah yang terlihat sedikit murung. Bahkan dirinya tak nafsu makan semenjak kejadian kemarin. Laras yang sejak tadi mengajak ngobrol pun hanya di jawab deheman oleh Bora.

"Kamu kenapa Bora? Cerita sama aku jangan sungkan." Kata Farah memandangi wajah Bora terlihat kantung mata yang hitam seolah Bora tak tidur semalaman.

"Hah aku kenapa? Gapapa tuh." Bora tersenyum. Farah hanya menatap malas sahabatnya.

"Bohong, senyum kamu ga bisa bohong." Bora hanya menatap Farah sekilas.

"Ini lagi muka kamu kenapa biru biru gini? Kamu di pukul sama siapa?" Tanya Farah khawatir.

"Aku selamalam hampir kecopetan untung nya ada orang yang nolongin aku, tapi handphone aku hilang." Ucap Bora. Farah membulatkan mata saat mendengar penjelasan Bora

"Hah kamu kecopetan, dia ngapain kamu sini aku pites pites tuh copet kaya kutu!" Bora hanya tertawa.

"Tapi btw siapa yang nolong kamu?" Tanya Farah kepo.

"Ya manusia lah ya kali siluman Farah."

"Baik banget orang nya cowok atau cewek?"

"Cowok, ganteng banget." Kata Bora sengaja tak mah memberi tahu Farah tentang Galang yang menolongnya. Farah hanya menatap malas sahabatnya ini.

"Farah bantuin aku handphone ini banyak foto Galang sayang aku ilang." Kata Bora memegang lengan Farah.

Farah hanya mendengus. "Ya tinggal paparazzi Galang lagi."

"Gaada handphone." Bora menekuk wajah kesal.

"Beli lagi," kata Farah santai.

"Pasti mahal." Gumam Bora.

****

Galang sudah masuk ke dalam kelas dengan kening yang di plaster. Duduk di meja lalu mengeluarkan sebuah buku pelajaran.

"Buset tuh kening kenapa?" Heboh Bagas.

"Siapa yang mukul lo sini gue bantai!" Kata Reyhan.

"Slebew," tambah Bagas.

"Diem lo jamet!" Ucap Reyhan yang membuat Bagas mendengus kesal.

"Halah lo tawuran aja takut, so berani bantai bantai." Cibir Candra.

"Wakil ketua yang terbully." Ucap Bagas menepuk bahu Reyhan yang sedang menatap tajam Candra. Sang empu yang di tatap tajam hanya cengengesan.

"Diem lo! Ini kan menyangkut temen kita si Galang sampe bonyok gini." Reyhan memegang wajah Galang namun Galang dengan cepat menepis tangan tersebut.

"Sama siapa?" Tanya Leon datar.

"Nolongin orang." Ucap Galang singkat.

"Serius? Biasa nya lo ga peduli sama orang." Kata Candra. Reyhan mengangguk setuju.

"Emang siapa orang nya?" Tanya Bagas dengan kepo.

"Kepo." Ucap Galang judes.

"Anjir lo Lang, sama sahabat sendiri begini. Kurang apa dedek mas?"

"Lo ga good looking, karena di dunia ini hanya milik good looking." Kata Reyhan menahan tawa.

"Sialan lo! Gue segini udah ganteng ya skincare gua mahal no kecot." Bagas memegangi wajah yang mulus.

GalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang