7.APARTEMEN GALANG

856 67 5
                                    

7.apartemen Galang

Saat pulang sekolah, cewek dengan bandana biru itu menghampiri sahabatnya untuk kerja kelompok. Bora dan Farah menaiki Vespa matic bewarna kuning itu.

"Kamu jangan ngebut bawa nya!" Peringat Bora. Pasalnya Farag membawa motor seperti orang kerasukan reog.

"Iya iya," kesal Farah.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di rumah Farah. Farah mempersilahkan Bora masuk ke rumah nya.

Bora melihat sekeliling rumah Farah sederhana tapi menyejukkan. Bora duduk di teras rumah Farah sambil menikmati pemandangan taman yang ada di rumah Farah.

Seorang perempuan wanita paruh baya keluar dari pintu rumah yang Bora yakini itu adalah mamah Farah.

"Kamu Bora ya?" Tanya Windy mamah Farah.

"Iya tante."

"Jangan panggil Tante panggil aja bunda." Kata windy tersenyum.

"Iya bunda," kata Bora tersenyum. Farah datang membawa sebuah nampan yang berisi cemilan dan minuman.

"Mau ngerjain di deket saung atau di dalam?" Tanya Farah.

"Di saung aja Farah enak sejuk." Farah mengangguk.

Mereka mulai mengerjakan tugas kelompok dengan di iringi obrolan ringan. Sampai tiba tiba ada cowok berjaket kulit hitam datang kepada mereka dan mengambil cemilan. Farah yang melihat itu mendengus kesal.

"ABANG!" Jerit Farah kencang. Cowok itu sampai menutup telinga. Bora saja sampai terkejut Farah biasanya di sekolah kalem tetapi di rumah sangat berbeda.

"Berisik! Pelit banget cuma minta dikit doang."

"Ish kan bisa ambil di dapur masih banyak!" Kesal Farah dengan memandang kakak nya itu sinis.

"Btw temen lo cantik buat gue sabi?" Kata Abang Farah menatap Bora sambil mengedipkan mata nya satu. Bora yang melihat itu hanya tersenyum canggung.

"Geli ngeliatnya sono lo masuk!"

"Kenalin gue Ringgo jaya Prasetyo panggil gue Ringgo." Kata Ringgo Abang Farah menjulurkan tangan.

Bora yang rada polos langsung menerima juluran tangan itu. "Bora citra sachel panggil Bora."

"Namanya cantik kaya orang nya."

"Apaansi Lo udah punya pacar aja masih aja modus sama cewek lain."

"Udah putus gue, diselingkuhin."

"Aduh kasian banget makanya jadi cowok jangan playboy!" Sindir Farah.

"Udahlah gue masuk kedalem cape banget." Ringgo meninggalkan mereka.

"Ngeselin banget tuh emang abang gue." Gumam Farah sambil fokus pada kerjaan mereka. Bora hanya terkekeh melihat Farah yang sedang kesal.

Hanya beberapa menit kerja kelompok mereka telah selesai. Lalu Bora ijin pamit karena ia ada janji kepada Galang untuk bertemu di taman.

"Aku pamit pulang dulu ya farah, maaf ngerepotin."

"Ga ngerepotin kok sering maen kesini ya, mau di anterin ga sama tuh tikus?" Kata Farah melirik Ringgo yang sedang menonton televisi.

"Gausah Farah aku bisa pulang sendiri kok."

GalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang