8.JALAN JALAN BARENG GALANG

840 57 7
                                    

8. Jalan-jalan bareng Galang

Bora memfokuskan pandangan saat sinar matahari sudah mulai terlihat dari jendela. Ia ingat dirinya masih di apartemen Galang. Dengan langkah kecil ia mulai membuka pintu kamar dan terlihat seorang pria berkemeja hitam tengah menyiapkan sarapan.

"Makan dulu abis itu lo boleh pergi." Kata Galang dingin. Bora yang mendengar itu ada rasa sesak saat Galang menyuruh nya pergi tapi memang kenyataannya begitu.

Bora berjalan mendekati meja makan disana terlihat sandwich. Bora duduk canggung saat Galang menatapnya dengan intens. Sial kenapa Bora harus gugup.

"Kenapa?" Tanya Galang. Rasanya Bora ingin memukul kepala Galang saat dia bertanya kenapa, dia gatau bahwa tatapan nya tadi bikin orang meleyot.

"Gapapa kok, Galang makasih ya udah ngerawat aku pas sakit hehe." Tak ada jawaban karena pria itu sibuk memakan makanannya.

"Galang aku ma-"

"Kalau makan gaboleh sambil bicara!" Peringat Galang dengan wajah datarnya. Bora langsung membukam mulut nya.

"Iya Galang maaf." Bora lanjut memakan sandwich yang dibuatkan oleh Galang. Enak banget saat sandwich tersebut masuk kedalam mulut nya.

Setelah selesai acara makan Galang langsung pamit untuk pergi keluar. Bora yang melihat itu hanya menghela nafas, lalu ia mulai beranjak kembali ke kamar untuk mengambil tas.

Cewek berkuncir kuda itu lalu pergi dari apartemen Galang untuk kembali pulang. Pasti ibunya khawatir karena Bora tak pulang dari kemarin.

******

Bora mencari angkot, tak butuh lama angkot tersebut berhenti Bora langsung memasuki angkot itu. Angkot tersebut berhenti karena ada seseorang yang menaiki nya. Bora terkejut saat melihat orang yang baru saja menaiki angkot. Ringgo, kakak Farah.

"Eh ketemu lagi." Kata Ringgo dengan muka cengengesan. Bora hanya tersenyum kikuk bingung mau menjawab apa.

"Kak Ringgo abis darimana?"

"Abis belanja makanan titipin nyai ratu." Bora hanya tersenyum.

"Lo abis darimana?" Tanya balik Ringgo.

"Aku abis maen." Bohong Bora.

Kedua nya diam tak ada obrolan lalu angkot mulai berhenti sampai di tujuan Bora.

"Kiri mang. Ka Ringgo aku duluan ya." Bora langsung turun tak lupa membayar. Ringgo yang melihat Bora tersenyum kepada nya langsung saja memegang jantung nya yang berdetak kencang.

"Buset tuh cewek senyumnya bikin meleleh hati gue." Gumam Ringgo.

******

"AYANG WINDY MAU KAH KAMU BALIKAN DENGAN MAS EX MU INI?"teriak Bagas di kelas ipa 2. Memang sekarang ada jamkos dadakan entak karena apa. Bagas mau tak mau jadi mampir ke kelas sahabatnya. Nasib beda kelas.

Sungguh rasanya Windy ingin menyumpal mulut Bagas dengan cabe setan.

"Cinta di tolak memang ga enak aye aye." Nyayi Reyhan berniat menyindir temannya.

"Reyhan kamu bisa duduk ga si?pantat kamu bisulan ya?" protes Mita dengan wajah marah nya.

"Ye sembarangan lo pantat gue aduhay gini dibilang bisulan!" Kesal Reyhan langsung duduk.

"Lang nyayi yu!"ajak Bagas

"Ga minat."

"Ye si bambang gue mau nyayi ah depan kelas bye." Bagas langsung saja maju ke depan kelas.

GalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang