13. TANGIS NYA BORA

1.2K 67 1
                                    

Galang dengan langkah lebar nya langsung berdiri di gerbang sekolah menunggu perempuan yang ia cari sejak tadi.

"Aduh lama banget lo nyari siapa si?" Tanya Celia dengan nada kesal nya. Bayangkan saja mereka menunggu sudah dua jam lamanya.

Setelah menunggu beberapa jam Galang dapat melihat perempuan yang ia cari. Tatapan nya berubah, yang dulu menatap nya dengan binar sekarang hanya tatapan datar yang ia dapat.

"Ra, gue minta maaf."

"Untuk?" Tanya Bora dingin.

"Untuk semua nya perlakuan gue ke lo." Bora tertawa pahit.

"Gue udah maafin jadi lo minggir!" Bora ingin berjalan namun di halangi oleh cowok dihadapan nya ini. Celia yang melihat drama di hadapannya mendengus malas. Namun ia sedikit tertegun baru kali ini ia mendengar kata maaf dari mulut sepupu nya ini.

"Gak lo belum ikhlas maafin gue."

"Minggir Galang sebelum kesabaran gue habis!" Ucap Bora dingin. Galang hanya tersenyum sendu Bora sudah berubah karena kesalahannya sendiri.

"HEH lo tuh harus nya sadar diri udah dikasih hati minta jantung, nih cowok udah nunggu dua jam untuk lo!" Sejak tadi Celia diam ia sedikit kesal dengan perempuan di depan nya ini.

"Celia!" Galang menatap tajam kearah sepupunya.

"Minggir Lang gue mau pulang!"

Bora langsung mendorong Galang sehingga Galang terjatuh. Awal nya Bora sempat terkejut namun ia langsung berlari.

"BORA TUNGGU!" Galang yang sempat ingin mengejar Bora meringis kecil saat telapak tangan nya terluka.

"Lang udah gausah di kejar." Kata Celia membantu Galang untuk berdiri. Namun langsung di tepis oleh Galang.

"Seharusnya Lo gausah ngomong gitu ke dia Lia!"

"Kenapa? Dia udah keterlaluan Lang!" Celia tak habis pikir pada sepupu yang satu ini.

Galang Terdiam sejenak lalu menunduk kepala. "Gue yang udah keterlaluan sama dia asal lo tahu!"

Lia sempat bingung ingin bertanya lagi namun Galang sudah pergi meninggalkan nya sendirian.

"Ini kisah SMA kenapa ribet banget ya," gumam Celia mengangguk kening yang tak gatal.

***"""

Bora menunggu di halte yang berada di dekat dengan sekolah. Langit yang tadinya terang menjadi mendung seketika, Bora hanya mengusap tangan nya yang mulai dingin. Namun sebuah jaket tiba tiba berada di pindah Bora.

Bora mengernyit namun saat melihat siapa pelaku nya ia terkejut, Victor.

"Lah kok bisa ketemu kamu lagi?" Tanya Bora.

"Gue anak murid SMA sebelah lo hehe," kekeh Victor.

"Nungguin bis ya?"

"Pake nanya lagi!" Ketus Bora. Victor hanya senyum-senyum tak jelas.

"Mau gue nyanyiin ga nih?"

"Ga ah suara kamu jelek yang ada aku trauma denger suara kamu!" Victor hanya mendengus geli. Cowok itu mulai membuka bungkus permen lalu memasukkan kedalam mulut.

"Lo mau ga enak nih, manis kaya gue." Bora memperagakan gaya muntah. Membuat Victor gemas dengan perempuan yang ada di sebelahnya. Saking gemas nya Victor mengacak rambut Bora.

"Gue panggil lo bocil,"

"Dih, emang aku bocil aku ini udah gede tau!" Protes Bora.

"Yaelah cil muka lo dan sifat lo mirip bocil"

GalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang