Beautiful Crimson night

462 107 17
                                    

[warning: chapter ini mengandung unsur kekerasan, darah, pembunuhan dan sebagainya. Harap bijaksana]

[di sarankan memakai model gelap]

***

[Mohon baca petunjuk berikut]

Petunjuk:

.
.
.

Ketahui yang mana musuh mu,

Dan yang mana teman mu

***

Chapter
- beautiful Crimson night -




Sudah lebih dari sepuluh menit, (y/n) tak mendengar apapun dari tempat persembunyiannya. Hal ini membuat nya kembali paranoid. Apa pria itu akan menyerang nya ketika dia  lengah?

Perlahan (y/n) keluar dari ruangan, kaki nya berjinjit pelan agar tidak menimbulkan suara yang besar. Senter nya tak berani di arahkan secara langsung ke depan, cahaya nya di arahkan ke lantai.

Jika memang pria itu kehilangan jejak nya maka ini menjadi kesempatan bagus untuk mencari Dane. Yang menjadi masalah adalah, tempat ini seperti labirin. Jalan nya berputar-putar dan terasa berbeda.

Sekarang coba pikirkan lagi dimana Dane. Bocah itu tidak mungkin ada di lantai atas. (Y/n) di minta bermain di terowongan dan mencari Dane. Xavier tampak nya lebih suka tempat yang gelap seperti ini. Kemungkinan besar, Dane ada di sekitar sini.

Tidak, ini Xavier yang kita bicarakan, dia licik. Dia pasti tidak akan sebodoh itu menyembunyikan Dane di tempat yang mudah di capai (y/n).

Jika Xavier suka tempat gelap, bukan kah seharusnya mata nya akan sakit jika terkena cahaya senter? Tapi pria itu terlihat baik-baik saja ketika di senteri oleh (y/n)

Semua hal ini tidak masuk akal bagi (y/n). Sejak buku itu di temukan, semuanya terasa tidak masuk akal. (Y/n) menghela nafas pelan, dia lelah dan mengantuk. Perutnya juga bergemuruh meminta makanan.

(Y/n) memasuki ruangan kosong di penuhi reruntuhan terowongan, tampak berbahaya tapi panggilan metabolisme nya perlu di penuhi. Dia perlu buang air kecil sebelum dia mengompol di celana saat di kejar Xavier nanti.

Setelah memastikan tidak ada siapapun di sekitar, dia menutup pintu perlahan. Namun pintu tak dapat tertutup sempurna karena rusak, alhasil pintu terbuka sedikit menampilkan ruangan di depan nya yang tertutup. (Y/n) mulai melakukan aktivitas nya. Terpaksa (y/n) lakukan sembarangan, terlalu repot untuk mencari toilet.

Mata nya tertuju pada pintu yang sedikit terbuka. Dia takut jika lengah, Xavier ada disana dan mengintip nya dengan wajah mengerikan. Gambaran terkutuk yang terbesit di pikiran nya itu segera di hilangkan. (Y/n) menekankan bahwa dia akan baik baik saja.

(Y/n) mendengar sesuatu dari ruangan di depan nya.
Seperti benda terjatuh. seketika tempo jantung nya naik. Dia cepat-cepat menyelesaikan aktivitas nya dan menaikkan celana.

(Y/n) bergerak cepat menuju di balik reruntuhan. Pandangan nya terus tertuju pada ruangan di seberang sana. Dari celah pintu terbuka, Pintu ruangan di seberang itu masih tertutup.

Apa Xavier ada disana? Pertanyaan itu yang pertama muncul di benak (y/n).

Sang gadis tau, dia perlu keluar dari sini. Tapi dirinya terlalu takut melangkah keluar, terlalu takut jika dirinya akan berpapasan dengan Xavier.

This Story (Yandere x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang