Crimson Pattern

506 117 16
                                    

[mode Gelap di sarankan untuk menambah atmosfer. Sangat di sarankan memutar musik secara loop]

***

[dimohon membaca petunjuk berikut]

Petunjuk:

Ikuti,

Meski kau membenci nya

Kau tau kau tak punya pilihan lain.

Chapter
- Crimson Pattern -





Xavier.

Ia tersenyum melihat teman bermain nya akhirnya keluar dari sana. Sang gadis di balik pagar besi tampak kebingungan, raut panik benar-benar terlukis di wajah nya.



Xavier menegakkan badannya, berjalan menuju pagar perlahan. Sang carnation memundurkan langkah, tangan nya memegang sebuah kaleng semprotan.

Mata Xavier teralih pada d semprotan itu. Oh.. itu pasti semprotan cabai bukan? Ia tertawa kecil melihat nya. bukan tawa yang manis, dapat di lihat dari Sang gadis tampak tersentak mendengar tawa itu.

Ia mengalihkan pandangan nya pada gadis di balik besi, bibir nya akhirnya terbuka kembali, "kau curang..", Sang gadis hanya terdiam menatap mata nya yang segelap malam.


Tangan sang pria memegang batang besi. Ia memiringkan kepala nya pada sang gadis, mengangkat alis nya untuk melihat tanggapan.

Tanggapan nya? Sang gadis mundur selangkah kembali. Xavier menangkap tanggapan itu lucu. Oh sungguh teman bermain yang menyenangkan.


"Aku tidak suka teman yang curang...", Satu tangan yang lain terangkat, seolah meminta sesuatu. (Y/n) menatap horror tangan penuh darah itu, apa yang telah ia lakukan di rumah ini?

(Y/n) tampak nya paham bahwa sang pria meminta kaleng cabe itu, tentu ia tidak ingin memberikan nya. Xavier sudah ekspektasi soal itu. Maka dari itu, "adik sepupu mu itu manis sekali", kata itu sukses membuat (y/n) membuka lebar mata nya, "a-apa yang kau--"

"Jangan khawatir... Dia baik baik saja, aku bahkan memberikan nya tempat yang menarik!", Nada ceria pada gerak elegan pria itu, membuat nya terlihat sangat mengerikan. Tidak selaras dengan wajah maniak nya saat ini.

"Siapa nama nya? Biar ku ingat..", sang pria tampak berfikir, (y/n) tampak siaga di sana. Menggigit bibir nya takut. Ia tampak siap memutar kaki nya dan lari detik itu juga.

"ah.... Dane namanya bukan?", sang pria menepuk tangan nya di samping wajah, "tapi dia gagal dalam permainan nya, jadi tidak seru...", kepala sang pria menggeleng, ia membuat raut sedih sesaat. Lalu mengganti nya menjadi seringai mengerikan. "Jadi.. tidak apa kan jika aku membuat nya menjadi mainan ku?", Tawa nya tertahan, Xavier tampak berusaha menahan kegilaan nya.

Ketakutan (y/n) meningkat, air mata sudah siap turun. "Tapi dia baik baik saja kok... Jangan khawatir..."

"Aku akan mengembalikan nya, karna aku tidak mau membuat teman ku sedih. Oleh.. karena... Itu~", ia berjalan dua langkah di samping pagar, "aku akan memberikan mu dua buah pilihan, bagaimana???", Gelagat Xavier kini berubah menjadi riang.

This Story (Yandere x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang