Nggak mau kasih quote apa-apa cuman mau ngasih tauu,gulali rasanya manis loh guys.....
happy reading and enjoy✨
.
.
.
.
Sudah 3 hari sejak kepulangannya dari Surabaya Ara menjadi tidak tenang.Apakah keputusannya kemarin keputusan yang tepat?apa ia salah menolak laki-laki yang faham akan agama?namun jika menerimanya ia belum siap melangkah lebih jauh pada kehidupannya."Araa" panggil Iola dan Vea yang baru saja datang,sang empu yang merasa di panggil pun menoleh ke 2 sahabatnya dan tersenyum hangat.
"Kenapa lo pagi-pagi udah ngelamun aja?punya masalah lo?" Tanya Vea sembari menaruh tasnya.
"Ada masalah cerita aja Ra, jangan sungkan" ucap Iola yang sudah berdiri di samping Ara yang duduk sembari memegang kursi milik Ara.
"Nothing guys"
"Yakin?" Tanya Iola memastikan.
"Iya"
"Yaudah Kanti yuk" ucap Vea sumringah
"Yeyy lo mah pagi-pagi dah ngajak boros aja" Ucap Iola sembari menoyor pipi Vea.
"Ihh kdrt lo, pipi chubby gue kan jadi lecet"
"Lebay" sarkas Iola.
"Bodo amat" jawab Vea tak kalah sarkas.
"Shuutt,berantem mulu kerjaannya" ucap Ara yang geram namun gemas dengan tingkah ke2 sahabatnya itu.
"Jadi ke kantin nggak nih" tanya Ara
"Ya jadii" jawab Vea.
"Yee si kunyukk" sindir Iola
"Sirik aja jadi manusia" balas vea
"Udah ya,cukup" ucap Ara lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Vea dan Iola,tentu saja melihat kepergian Ara membuat Vea dan Iola berlari menyusul Ara.
"Gara-gara lo nih jadi di tinggal kan" ucap Vea
"Gue lagi kenanya"
Mendengar perdebatan yang tak kunjung memiliki ujung Ara mempercepat langkahnya meninggalkan kedua manusia yang berjalan di samping kiri kanannya.
"Kalau nggak bisa diem udah sana gelut di lapangan" ucap Ara sedikit keras karena posisinya sudah sedikit menjauh dari Vea dan Iola.
Sesampainya di kantin tidak ada lagi perdebatan unfaedah dari kedua manusia yang kini sibuk dengan handphone masing-masing.Ara?tentu saja ia lebih memilih duduk diam menunggu pesanan mereka datang.
"Lo kenapa sih,gue perhatiin dari Senin aneh banget?" Tanya Vea semabari menaruh handphone miliknya kedalam saku baju.
"Kepikiran olimpiade aja" jawab Ara
"Jalanin aja kali ngalir kaya sungai,jangan terlalu dipikirin nanti buat otak lo buyar yang ada,ilang dah tu materi-materi yang lo pelajarin"
"Iya bener tuh kata Iola"
"Emangnya apa sih yang lo pikirin atau lo takutin?" Tanya Iola,namun sebenarnya ia tidak percaya begitu saja dengan jawaban Ara,pasti ada masalah lain yang tidak ia ketahui.
"Takut gagal aja" jawab Ara seadanya
"Permisi mbak Iola,mbak Vea,mbak Ara,ini sotonya" Ucap Bu damar sembari memberikan 3 mangkuk soto di hadapan mereka.
"Terimakasih Bu" ucap ketiganya bersamaan
Tidak ada percakapan apapun disaat mereka sedang menyantap makanan masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK [ON GOING]
Rastgele⚠️Mengandung Unsur Kekerasan,Mohon Bijaklah Dalam Memilih Bacaan,Hanya Diperuntukkan Usia 17 keatas⚠️ Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis remaja yang harus hidup tanpa keluarga yang ada di sampingnya.Ia hanya tinggal bersama dengan Asisten...