DARK 3

315 33 0
                                    

Hii Readers👋🏻
Mau ngingetin aja ni buat kalian yang beragam islam,kalau kalian sedang baca cerita ini dan sudah memasuki waktu sholat,stop dulu ya bacanya.Tunaikan dulu kwajiban kalain  sebagai hamba Allah yang taat,kalau yang udah terimakasih,kalau belum stop bacanya,taruh hpnya,sekarang wudhu dan sholatlah,nanti bisa disambung lagi kok bacanya kalau udah selesai sholat.🥰
~salam hangat author

.
.
.
.


Kejadian di hari pertama sekolahnya membuat Ara cukup merasa lelah,benar saja kata Vea sehabis kepergian gadis itu Sania datang ke kelas Ara hanya untuk membuat masalah.

Kini Ara sudah berada di rumah,sejak dari pulang sekolah tadi ia masih setia berada di kamarnya,bagi Ara kamar merupakan tempat ternyaman dan self healing terbaik.

Tokk..Tokk..Tokk

"Siapa?"Teriak Ara dari dalam yang mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.Merasa tidak ada jawaban dari sang pengetuk pintu Ara pun turun dari kasurnya dan berjalan menuju pintu sambil mengenakan hijabnya.

Ceklekk...

Nggak ada siapa-siapa-Batin Ara.

Dirasa tidak ada orang Ara kembali menutup pintunya dan berjalan menuju singgasananya untuk melanjutkan aktivitas rebahannya yang terganggu tadi.

"Kira-kira siapa ya tadi yang ngetuk pintu?Dirumah ini kan cuman ada aku,Bi Mina,Pak Yanto,Sama mang Uud,kalau pak Yanto sama mang Uud nggak mungkin ke sini,terus Bi Mina juga lagi sibuk sama pekerjaannya" Ucap Ara lirih dan berfikir. "Yakali sore-sore gini hantu udah keluar.Hihh jangan-jangan ini rumah angker lagi gara-gara nggak pernah di tinggalin,tapi kan rumah ini masih terjamah manusia sebelumnya meski nggak ditinggalin" Ditengah-tengah Ara berfikir tiba-tiba pintu kamarnya terbuka begitu saja tanpa permisi dan izin dari sang pemilik kamar.

Ceklekk..

Setelah pintu itu terbuka sempurna,lalu menampilkan sosok pria yang berjalan mendekati Ara,sontak Ara terkejut dengan kehadiran pria tersebut.

"KAKAK!!"Pekik Ara lalu berlari menghampiri pria tadi dan memeluknya dengan sangat erat.

Farelo Shaqueel Ayasmana biasa disapa Arel,ia merupakan anak sulung dari keluarga Ayasmana yang mana ia adalah kakak dari Ara.

"How are you beautiful?" Tanya Arel kepada sang adik yang masih setia berada di dekapannya.

"Seperti yang anda lihat tuan Farelo Shaqueel Ayasmana"Jawab Ara tersenyum sembari melepas pelukannya.

"Iya terlihat sehat di luar,tapi siapa sangka memiliki sakit di dalam" balas Arel sambil mencubit hidung sang Adik gemas.

"Hisshh!Kakak mau kesini kok nggak bilang sama Ara dulu"Ucap Ara kesal yang merubah mimik wajahnya seperti anak kecil yang meminta dibelikan es krim namun tidak di izinkan oleh ibunya.

"Biar Surprise"Jawab sang kakak yang kini berjalan menuju kasur milik Ara dan merebahkan badannya disana.

"Kak" panggil Ara yang kini berjalan mendekati kakaknya.

"Hmm"

"Kakak berapa lama disini?"Tanya Ara kepada Arel,yang kini wajahnya berubah menjadi serius.

"Kenapa?"

"Ara kesepian" kini wajah Ara berubah lagi menjadi sendu "Sejak kejadian itu sampai hari ini Ara hanya tinggal bersama asisten-asisten yang ada di rumah aja.Ara pikir kalau Ara pindah ke Jakarta Papa sama Mama akan tinggal bersama Ara,Kakak juga kenapa nggak mau tinggal sama Ara?" mendengar ucapan dari sang adik Arel pun ikut sedih,ia tahu bagaimana perasaan adiknya saat ini.

DARK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang