~••~
"Bunda seulgi pulang"seulgi baru saja pulang dari sekolah
"Bundaa"seulgi menaruh helmnya diatasi laci
"Bundanya seulgii"seulgi teriak memanggil bundanya
"Apasih bujang teriak teriak Mulu"seulgi hanya menyengir mendengar itu,bukan seulgi kalo gak hobi teriak teriak
"Uang SPP udah kamu bayar kan"tanya bunda Jesika
"Udah Bun"seulgi meneguk air dingin
"Beneran"curiga bundanya
"Nih liat sendiri"seulgi menunjukan bukti kwitansi
"Bagus deh"
"Gini amat kalo anak selingkuhan suka gak dipercaya"ucap seulgi
"Ehh bunda gak percaya gara gara terakhir kamu bunda suruh bayar uang SPP malah kamu buat beli sepatu baru"sarkas bunda
"Ya habisnya uang sppnya lebih jadi sisanya ya buat beli sepatu sama ugi lagian kalo minta langsung ke bunda gak bakalan dikasih"celoteh seulgi
"Yaa kamu sepatu udah numpuk masih aja beli sepatu baru"
"Ya biar keluar gak pakek yang itu itu Mulu Bun,lagian uang bunda banyak masa ngeluarin duit buat anak sendiri perhitungan"ucap seulgi
"Bukan pelit kamu nya aja yang suka ngelunjak kalo minta minta"
"Sekolah yang bener terus kuliah sama nerusin bisnis ayah biar punya uang sendiri" sambung bunda seulgi
"Gak mau,seulgi maunya jadi pemain basket terkenal"
"Bunda gak suka"ujar bunda seulgi
"Yang penting aku yang suka,lagian sebagai orang tua jangan menghambat prestasi dan bakat anak"
"Yaudah kalo gitu biarin bunda nikah lagi biar bunda punya anak lain buat nerusin bisnis ayah"
"Bunda nikah lagi seulgi bakal cari ortu baru"ancam seulgi
"Gak ada yang mau mungut kamu selain bunda sipit"
"Ada Tante Sunmi mau banget malah mungut seulgi"
"Iya biar kamu dikawinin sama dia"
"Udah bunda capek ngeladenin kamu,cepet ganti baju,bunda mau minta tolong"
"G A K M A U"eja seulgi
"Bunda kasih upah"
"Males banget,yaudah mana"nada seulgi kek orang jual mahal
"Sipit sipit giliran ada uang lebar mata kamu"bundanya memutar bola matanya malas, sedangkan seulgi menunggu bundanya mengeluarkan uang
"Senang berbisnis dengan anda"seulgi menerima uang yang diberikan bundanya itu dan langsung menuju ke tempat tujuan.
"Mentang mentang banyak uang pintu rumah gak dikunci mana dibuka lebar banget"celoteh seulgi,seulgi memasuki rumah itu dan mencari sang pemilik rumah yang mungkin berada dikamarnya
Seulgi menaiki tangga dengan hati hati sambil melihat foto yang terpajang di dinding,ia melebarkan senyumnya ketika melihat ada foto masa kecilnya disitu,kemudian senyum seulgi tiba tiba menghilang ketika telinganya mendengar seperti suara tangisan perempuan
Ia sangat yakin suara itu dari ruang atas,seulgi berlari dengan cepat menghampiri asal usul tangisan itu
"Udah berapa kali gue omongin,kalo itu cowok bukan cowok baik baik"seulgi menghentikan langkahnya pas didepan pintu setelah mendengar sedikit keributan