~••~
Seulgi sengaja bangun pagi sekali untuk merapikan sisa barang yang belum ia tata, dikarenakan kemarin malam ia baru saja pindah kerumah miliknya oleh karena itu sekarang ia baru sempat membereskan semuanya,seulgi sangat berhati hati agar tidak menimbulkan suara yang akan membuat Irene terbangun nantinya
"Bener nih"ucap seulgi setelah berhasil merakit rak buku yang baru ia beli itu
"Apalagi ya.."seulgi terlihat melihat ke kanan dan kiri mencari benda apa lagi yang perlu ia pasang dan ternyata semuanya sudah ia selesaikan
Seulgi mengelap keringatnya dengan bajunya kemudian ia berdiri karena hendak mandi bagaimanapun ia harus pergi berkerja setelah ini
Belum sempat ia menaiki tangga tapi bel rumahnya ada yang membunyikannya,ulah siapa sepagi ini sudah bertamu kerumahnya pikir seulgi mungkin bundanya atau sahabatnya karena yang tahu rumah seulgi hanya mereka saja bahkan Rosa yang sepupu seulgi sendiri tidak tahu tentang rumah ini
Seulgi berjalan menuju pintu rumah untuk membukakan pintu,dan apa yang terjadi setelah seulgi membuka pintu rumahnya,seulgi sangat kaget bahkan jantungnya hampir copot lebay amat tapi itu memang benarnya seulgi benar benar terkejut pasalnya adik Irene datang kerumahnya sepagi ini dengan menggunakan kostum yang seulgi tak tahu itu kostum apa
"Halo heheh"Erik tampak tertawa setelah menjahili seulgi
Seulgi masih memegang dadanya dengan ekspresi tercengang
"Kak irene didalam?"tanya Erik,seulgi hanya mengangguk dan menggeser badannya agar Erik bisa masuk kedalam rumahnya
"Nyaiiii"teriak Erik memenuhi seisi ruangan rumah seulgi
"Erik jangan berisik irene masih tidur"seulgi menyusul Erik dari belakang setelah menutup pintu rumahnya
"Gue gak berisik kuping Lo aja yang gak ada saringannya"elak Erik dan tetap berjalan masuk
Tak lama muncullah sosok wanita dari arah tangga
"Ucupp"panggil wanita itu tidak lain adalah Irene dan berlari memeluk adiknya itu
"Nyaiiii"mereka berputar putar sambil berpelukan bagaimana dengan seulgi,tentu ia tercengang dengan tingkah keduanya tapi ia lebih takut dengan Irene yang akan kenapa napa bila banyak tingkah seperti ini alhasil ia hanya mengikuti Irene dari belakang untuk berjaga jaga sambil tangannya ia rentangkan
"Gimana"ucap Erik setelah melepas pelukannya
"Lucu banget"Irene menangkup pipi adiknya itu dengan kedua tangannya
"Kalo bukan kakak yang minta aku gak bakalan mau dandan kaya gini"ucap Erik karena memang benar ia rela rela melakukan semua ini hanya karena kemauan dari Irene yang ingin melihat adiknya itu memakai kostum kecoa sangat aneh tapi bagaimana lagi memang kemauan ibu hamil sangat random