23

859 86 5
                                    













~••~











/ 3 bulan••

Kamar nomor 321 merupakan saksi kebahagiaan bagi pasangan ini,rasa sakit dan jeritan menjadi satu dalam kamar tersebut demi memperjuangkan sang buah hati lahir didunia, namun setelah lahirnya sang buah hati rasa sakit itu digantikan dengan rasa bahagia dan lega itulah perjuangan seorang ibu.

"Istri saya tidak apa apa kan dok"seulgi sangat khawatir dengan kondisi Irene yang pinsan setelah melahirkan

"Istri anda kehabisan tenaga karena proses melahirkan maka dari itu dia pinsan tapi istri anda tidak apa apa"dokter itu menepuk pelan pundak seulgi untuk menyakinkan seulgi

*Krettt

Pintu terbuka memperlihatkan seorang perawat menghampirinya dengan bayi yang sedang ia bawa

"Bayinya sudah saya bersihkan"perawat tersebut memindahkan bayi itu ketempatnya

"Apa bapak ingin menggendongnya?"tanya perawat tersebut

"Ah s..saya masih takut"jawab seulgi benar benar takut,takut nantinya bayinya terluka karena ia juga belum berpengalaman menggendong bayi

"Saya ingin menggendongnya"ucap bunda sangat antusias yang dari tadi memang menemani Irene melahirkan, perawatan tersebut mengambil kembali bayi itu dan menaruhnya ke gendongan bunda

"Kalau gitu saya permisi terlebih dahulu"

"Oh iya kalau ibu Irene sudah siuman tolong beritahu dokter atau perawat karena bayinya harus diberi asi"ucap lagi sang perawat

"Iya terimakasih"ucap seulgi.

"Kamu tidak mau mencoba menggendongnya?"tanya bunda

"Seulgi takut bunda"jujur seulgi

"Kemarilah"bunda mengajak seulgi duduk di sofa kamar itu

"Dekap bayimu dengan lembut"bunda memberikan bayi itu digendong seulgi

"Bun..bunda seulgi takut"entahlah kini tangan seulgi panas dingin dan tremor

"Bisa kok"dan yah seulgi berhasil menggendong bayinya

"Bun..."rengek seulgi

"Haisss jangan kaku seperti itu"ucap bunda

"Bundaa"

"Yaaa ngapain nangis"bunda melihat pipi anaknya dibanjiri air mata tiba tiba

"Ahh kamu ini cengen sekali"ucap bunda tak menyangka

"Bundaaa seulgi udah jadi papa"ucap seulgi dengan tangisnya

"Iya iya, sini bunda ingin menggendongnya lagi"ucap bunda

"Tidak"tolak seulgi

"Haiss air matamu nanti membasahi wajahnya"

"Tolong bersihkan"ucap seulgi tapi sang bunda menurut saja dan membersihkan air mata seulgi dengan tisu

"Dia sangat nyaman digendonganku".


Terkadang seulgi terkekeh kala melihat mulut bayinya yang terkadang manyun dan sesekali mengecap

"Seulgi"seulgi yang mendengar itu langsung menoleh kearah ranjang istrinya, benar saja Irene sudah siuman

Ia bingung ingin menghampiri Irene tapi ia takut bergerak karena bayinya masih digendongnya apalagi bunda baru saja pamit keluar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

young papaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang