19

808 105 2
                                    










~••~








"Kamu mau pergi kemana?"tanya Irene ketika melihat seulgi yang seperti bersiap siap hendak keluar rumah

"Bertemu temanku"jawab seulgi dengan tidak menatap sama sekali wajah Irene

"Tengah malam seperti ini?"sungguh bukannya terlalu banyak bicara tapi Irene khawatir mau kemana seulgi tengah malam seperti ini

Tanpa menjawab pertanyaan Irene seulgi pergi begitu saja meninggalkan Irene didalam rumah sendirian,mungkin kali ini ia akan tidur sendiri pikir Irene,dan lebih baik ia tidur disofa depan takut kemungkinan jika Seulgi pulang kerumah.











°derttt dertttt

Tidur Seulgi terusik ketika mendengar suara deringan dari ponselnya

"Akhh"seulgi bangun dengan memegang kepalanya yang terasa sangat pusing

"Halo"seulgi asal mengangkat telfon dan tak melihat siapa yang sedang menghubunginya

"Lo udah mendingan?"tanya khawatir dari sebrang sana

"Hm iya"jawab seadanya seulgi

"Yaudah gue cuman mastiin doang"

"Ohh ya gue tunggu sama yang lain di kafe bang jisoo"

"Iyaa"jawab seulgi dan telfon itu dimatikan sepihak.

Setelah membersihkan badannya seulgi turun kebawah

"Seulgi"panggil Irene

"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu"ucap Irene,seulgi hanya menatap Irene sekilas lalu pergi kearah meja makan, melihat seulgi yang berjalan menuju meja makan membuat senyum Irene terukir

  Seulgi menatap sejenak kearah Irene lalu pikiran aneh terlintas dikepalanya, sebisa mungkin ia menghapus pikirannya itu dan langsung pergi setelah menyantap roti yang ia buat tadi

"Seulgi kamu tidak..."percuma saja jika ia melanjutkan omongannya karena seulgi tetap pergi baru saja ia tersenyum karena berpikir jika seulgi akan memakan masakannya

"Sampai kapan semua ini membaik"ucap Irene,ia masih menatap kearah pintu rumah

"Bahkan ini sudah sampai satu Minggu"Irene menghapus air matanya dan membereskan kembali semua masakan yang ia buat tadi.










"Tumben lo cepet datangnya?"tanya Wendi

"Ga sarapan gue"jawab seulgi

"Istri lo ga masak apa"tanyanya lagi

"Gatau"jawab seulgi

"Gimana sih"bingung Wendi

"Woyy"sapa Lino yang diikuti oleh Dava

"Wihh tumben banget lo datengnya kagak telat"ujar dava

young papaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang