10

556 78 0
                                    













~••~
















   Sejak kejadian bertukar nomor telepon itu Irene sudah tidak sungkan lagi untuk meminta tolong pada seulgi,ya walaupun awalnya harus seulgi terlebih dahulu yang menanyakan apakah Irene ingin sesuatu,bahkan seulgi menawari dirinya untuk mengantar Irene kuliah

   Waktu seulgi selalu dihabiskan dengan menemani Irene, membantu Irene,dan menuruti nyidam Irene yang terkadang terlewat random,seulgi tidak merasa terbebani ya walaupun ia juga merasa cape karena masa ujian dimana ia harus menyempatkan waktu untuk belajar,sebisa mungkin ia harus bisa membagi waktunya dan karena itu ia jarang sekali berkumpul dengan teman temannya bahkan sekedar main.

"Ini dipakek"seulgi memberi helm untuk Irene

"Helm siapa?"tanya Irene

"Helm untuk kakak,aku sengaja membeli itu khusus kakak"jawab seulgi

"Pink?"

"Ya.. bukannya cewek suka warna pink ya,itu sangat lucu menurutku jadi aku mampir beli"waktu dijalan mau menjemput Irene kuliah seulgi melihat tokoh yang menjual helm dan mata seulgi langsung tersorot di helm bogo berwarna pink pastel itu dan itu membuat ia teringat dengan Irene jadi ia memutuskan untuk membeli itu

"Aku suka warna ungu"seulgi terdiam mendengar perkataan Irene,ia paham Irene merasa kecewa

"A..aku beliin yang baru ya,yang warnanya ungu"jawab seulgi

"Tidak usah,sayang uangnya aku bisa makek yang ini"

"Nanti kita mampir beli yang baru ya"

"Tidak apa apa seulgi,ini juga terlihat lucu aku suka"

"Mau pakek helm punyaku "seulgi hendak melepaskan helmnya

"Aku pakek yang ini, punyamu terlihat besar jika dikepalaku"ucap Irene

"Ah.. yaudah ayo naik"setelah memakai helmnya Irene naik keatas motor seulgi, diperjalanan seulgi sudah tidak ragu untuk mengajak Irene berbicara atau bercerita terkadang Irene tertawa dengan candaan seulgi yang menurutnya lucu,jika kalian ingin tahu jarak usia seulgi dan Irene hanya terpaut tiga tahun.




"Sudah sampai"seulgi mematikan motornya karena memang sudah sampai didepan rumah Irene

"Ini"Irene memberikan helm itu pada seulgi

"Ah itu buat kakak kan aku tadi bilang aku sengaja membeli itu khusus kakak jadi itu milik kakak"seulgi tersenyum pada Irene

"Bener"seulgi mengangguk

"Yaudah kamu hati hati ya jangan ngebut ngebut"

"Siap"seulgi berpose hormat pada Irene

"Seulgi tidak mampir dulu"seulgi langsung menoleh ke asal suara itu

"Ah Tante, terimakasih tawarannya tapi seulgi langsung pulang aja"tolak lembut seulgi,ya tadi yang menyapa seulgi adalah mama Irene,seulgi sudah berkenalan dengan mama Irene bahkan dengan papanya karena ia sempat bertemu dengan orang tua Irene waktu menjemput Irene kuliah pertama kalinya,orang tua Irene sangat baik pada seulgi terkecuali kakak dan adik Irene yang terkesan acuh tak acuh padanya dan seulgi bodoh amat dengan itu

young papaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang