^Taekook__Two^

1.6K 131 1
                                    

Sekarang pukul dua pagi dini hari jungkook sudah terbangun dari tidurnya. Jika disaat anak remaja lainnya masih tertidur, lain halnya dengan jungkook ia harus bangun lebih pagi untuk memulai aktivitasnya. Meskipun ia kuliah tapi tetap saja ia masih melanjutkan perkerjaanya di tempat pengantaran susu,dan baru-baru ini ia bergabung dalam Agensi besar di korea sebagai dancer.

Jungkook keluar dari kamar mandi, ia telah melakukan ritual mandi paginya. Meskipun ia mandi sangat pagi tapi ia tidak pernah jatuh sakit.

"Kookie kau mau kemana di pagi buta seperti ini.? " Tanya Hoseok yang terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh suara Hair dryer.

"Oh,, hyung.! Apa aku menganggu mu..? Maafkan aku, aku memang sudah terbiasa bangun di jam begini untuk mandi, lalu bersiap ke kampus, hyung.

"Sepagi ini.? Apa dosenmu masuk di pagi buta seperti ini..? " Tanya hoseok tidak percaya dengan ucapan sang adik.

"Tidak juga hyung. Aku berangkat ke kampus jam 8 pagi. " Jawabnya sembari membereskan beberapa buku mapelnya kedalam tas.

"Lalu untuk apa kau bangun di pagi buta seperti ini, jika kau berangkat jam 8 pagi, kookie.!

" Jadi sebenarnya aku bekerja di dua tempat hyung. Satu di pengantaran susu, dan satunya lagi di tempat yang sama dengan hyung bekerja. Jadi sebelum berangkat ke kampus, aku bekerja dulu sebagai pengantar susu. "Jelas jungkook.

" Jadi selama ini kau melakukan itu semua,kau bekerja seperti itu tanpa memikirkan kesehatan mu juga? Bangun di pagi begini lalu bekerja di pagi hari, hingga malam hari itu akan membuatmu kelelahan jungkook.

"Iya, hyung. Paling tidak aku bisa membiayai kuliahku, dan juga kebutuhanku sehari-hari. Apalagi apa-apa sekarang sangat mahal, jadi aku harus bekerja extra untuk memenuhi kebutuhanku. " Jelasnya dengan senyuman yang sedikit tidak bersemangat.

Hosoek berjalan menghampiri adiknya, yang berdiri di depan cermin. Ia memutar tubuh jungkook agar menghadap kepadanya. Hosoek menatap adiknya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia benar-benar merasa bersalah karena telah meninggalkan adiknya, dan membiarkannya hidup sendiri di kota besar seperti ini.

"Maafkan, hyung. Sekali lagi maafkan hyung. Karena telah meningalkanmu begitu saja, waktu itu. Maafkan hyung, jungkook. " Ucap hosoek mengenggam tangan sang adik.

"Sudah hyung, aku sudah memaafkanmu. Lebih baik kita perbaiki semunya dari awal. Kau dan aku harus saling menyayangi satu sama lain dan berjanji untuk tidak saling meninggalkan. "

Hosoek menarik jungkook masuk kedalam pelukannya. Ia benar-benar merasa bersalah mendengar perjuangan sang adik untuk bertahan hidup sendiri.

"Hyung, benar-benar minta maaf padamu. Harusnya hyung yang membiayai semua kebutuhan mu. Andai waktu itu hyung tidak pergi meninggalkanmu, pasti kamu tidak akan merasakan semua ini. Maafkan hyung, jungkook. Maafkan hyung.! " Ucap hosoek yang terus mengucapkan kata maaf pada adiknya.

"Hyunggg...! Aku sudah memaafkanmu, jadi berhenti berkata seperti itu. Lagian aku menyukai pekerjaanku itu, dan dengan begitu aku bisa hidup mandiri hyung. " Jawab jungkook mencoba meyakinkannya sang hyung bawah ia sangat baik.

"Tapi tetap saja itu semua adalah tanggung jawabku,Kookie. Karena bagaimanapun aku adalah satu-satunya orang yang menggantikan peran Appa dan juga Eomma. Dan seharusnya di usia mu ini, kamu hanya perlu sekolah dan bersenang-senang dengan teman-temanmu, bukan malah bekerja tanpa mengenal waktu. Hyung benar-benar merasa tidak berguna karena telah meningalkanmu waktu itu. "

"Sudahlah hyung, lupakan saja. Aku tau kenapa kau pergi meninggalkan ku. Dan aku paham semua itu. Lihat sekarang hyung telah pulang dan kembali bersamaku, bukan! Lalu apa lagi yang hyung sesalkan. Aku sudah dewasa hyung, aku sudah tau mana yang salah, dan mana yang benar. Jadi mulai sekarang aku tidak ingin hyung mengatakan hal itu lagi. Bagiku kau tetap hyung ku yang sangat hebat. " Jawab jungkook.

Bully it's my love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang