Delapan

271 43 4
                                    


"Hesa, nebeng dong" ucap Renata pada Hesa yang sedang berjalan bersama Sabrina. Hesa adalah tetangganya jadi lumayan bisa hemat duit.

"Hai Sabrina"sapa Renata.

"Hai juga Renata. Eh Albara, gue denger kecelakaannya parah semoga cepet sembuh ya" ucap Sabrina halus, gadis yang berparas ayu itu cocok sekali dengan Hesa.

Albara mengangguk, walaupun tidak tau siapa gadis itu.

"Yaudah ayok" ucap Hesa.

"Turun di rumah Albara aja ya sa" ucap Renata.

"Lah, lu kaga pulang" tanya Hesa sambil menyetir.

"Pulang, nanti" ucap Renata, lagian rumahnya cuma beda satu rumah lagi.
Albara hanya diam, ia tidak tau harus mengatakan apa. Ia lebih memilih menyandarkan kepalanya pada bahu Renata.

"Sakit"

"Apanya?"tanya Renata khawatir.

Albara menyentuh kepalanya sendiri, Renata langsung mengelus kepala Albara.

"Ren, kalung yang waktu itu lo tanyain-"

"Lo kok tau gue nanyain itu?"ucap Renata memotong ucapan Hesa.

"Dengerin dulu aelah" ucap Hesa.

Gadis itu hanya mencibir kesal. Lah, bukannya kebalik?.

"Itu sebenarnya buat lo, harusnya gue ngga bilang ini, tapi kalo Albara ngga amnesia, dia sendiri yang bakal bilang alasannya" ucap Hesa.

"Dah, itu doang yang bisa gue bilang, turun lo berdua"

"Idih? kok ngusir?"

"Udah nyampe markonahhh"

"Hoo, ya maap"

"Makasiii ya hesa"ucap Renata turun bersama Albara.

"Emm, makasih tumpangannya"ucap Albara kemudian mendapat respon senyuman dari kedua orang di dalam mobil itu.

"Santai, kayak sama siapa aja."

"Kita pamit ya" ucapan Sabrina membuat Renata dan Albara spontan mengangguk, dan Hesa menjalankan mobilnya lagi.

"Ren beneran tinggal sama Al kan?"tanya Albara setelah kepergian mobil Hesa.

"Kayaknya nggak dikasih deh"

Ucapan Renata mampu membuat Albara kesal,dia cemberut dan mengalihkan pandangannya. Lucu.

"Nanti tanya Mommy, gue pulang duluu"

"Ih kok Al ditinggal?"Sudah memberi harapan yang tak pasti, mau ditinggal gitu aja lagi, Albara kan kesel.

"Nanti kesini lagi, mau ijin sama Mommy dulu"

"Noh, adik lo dateng" ucap Renata menunjuk Kendran yang baru datang bersama Clara dengan motornya.

"Kendran, nebeng dong" ucap Renata pada Kendran yang sedang berpamitan dengan kak pacar, halach.

"Ogah, muter balik gue yang ada"

"Halah, tinggal satu rumah doang"

Kendran langsung melajukan motornya ke rumahnya yang diapit rumah Albara dan Renata. Deket banget padahal.

"Cowok lo pelit" ucap Renata pada Clara

Yang diajak ngomong hanya nyengir.

"Jalan kaki aja, itung-itung bakar lemak"ucapnya.

Renata hanya mendengus mendengar penuturan Clara yang membela pacarnya.

"Udah ah, gue mau masak makan siang dulu, abang mau makan apa?" Tanya Clara pada abangnya yang terlihat seperti orang linglung, gak mau ditinggal Renata dia tuh.

 Tsundre || Beomryu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang