|| A l i z h a f 12 ||

84 7 3
                                    


⚠️ Vote&Coment, Screenshot bagian yang paling kamu sukai, share ketemen-temen,
⚠️ Dishare untuk dibaca bukan tulis ulang, alias plagiat!! 100% otak aku yang mikir cerita. Jangan plagiat yah nanti ketemu aku lo dimeja hijau💚





• c h a p t e r 12 •

~~~~~~~~~~~~~~

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"Kali ini aku butuh jeda untuk mencintai, bukan perihal hilang. Tapi, kecewanya hati"

-fadhillaanjani-

_________________________________________

🌼 H A P P Y  R E A D I N G 🌼


    Dengan segera Aliya mengambil koper miliknya, membuka lemari dan mengambil asal baju baju yang tersusun rapi itu. Biarlah berantakan, tidak ada gunanya juga

    Tanpa mau berlama lama Aliya pergi dari hadapan Zhafran, sedangkan Zhafran juga tak begeming dari tempatnya. Suaminya itu memang tak punya rasa cinta sedikitpun padanya

     Semburat senja mulai beradu, saling berlomba menunjukan keindahannya. Burung burung terbang dengan bebas tiada rasa lelah. Tapi, lihatlah kini

    Aliya melangkahkan kakinya tidak ter-arah, matanya sembab. Kakinya terasa bengkak karena berjalan jauh. Sudah satu jam Aliya berjalan lepas,kini Aliya rasanya sangat ingin pulang ke Jogja, sungguh ia ingin mengadu kepada orang tuanya tentang nasinya ditempat baru

    Aliya menatap perutnya yang masih datar, tiba tiba ia tersenyum tipis. Tangannya mengelus pelan perutnya sendiri

" Halo jagoan umma, kamu cape ya? Kita cari masjid dulu okey baru bisa istirahat " ucap Aliya

    Aliya kembali melanjutkan langkahnya, dia harus segera mencari masjid terdekat. Jika tidak ada orang sebagai tempat mengadu, maka jalan paling baik dan terbaik adalah mengadu pada Allah. Tak bisa dipungkiri bahwa hati Aliya sungguh teramat sakit akan peristiwa tadi, ditambah badannya yang lelah

   Setelah kepergian Aliya, Zhafran bagai orang gila. Membanting apa saja dalam jangkauannya. Kamar yang semula rapi sudah bak kapal pecah. Ia terduduk dilantai bersandar pada ranjang, ia menangis. Zhafran menangis, hatinya berdenyut sakit tak karuan. Pikirannya buntu, emosi menguasainya.

" Apa yang lo lakuin Zhafran " lirih Zhafran memaki dirinya sendiri.

     Zhafran bangkit, ia mencari kunci motornya dan bergegas berlalu dari ruangan mencekam itu. Tida peduli bagaimana amarah kekularga-nya nantinya, ia butuh mamanya benar iya sangat butuh ibunya itu untuk saat ini, karena dia merasa tidak karuan.

     Didalam tangan yang mengadah keatas itu, ada banyak doa yang diucapkan. Air mata tak bisa dibendung lagi oleh Aliya, mengadu pada yang Maha Kuasa, memohon jalan padanya.

    Masjid membuat Aliya benar benar merasa pulang pada tempat sebaik baiknya untuk berserah diri. Tidak peduli ada yang melihatnya aneh pun tak masalah, dia butuh ketenangan. Selepas Isya' Aliya akan singgah dimasjid ini, karena Aliya tidak tau mau kemana, dia hanya membawa beberapa uang, jika dipergunakan menyewa tempat menginap pasti akan habis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIZHAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang