|| A l i z h a f 2||

109 17 29
                                    

⚠️ Vote&Coment, Sreenshot bagian yang paling kamu sukai, share ketemen-temen, jangan lupa tag Ig:@diary.fadhilla
⚠️Tetap cantumkan nama pembuat ketika ambil quetos
⚠️ Dishare untuk dibaca bukan tulis ulang, alias plagiat!! 100% otak aku yang mikir cerita. Jangan plagiat yah nanti ketemu aku lo dimeja hijau💚





• c h a p t e r 2 •
~~~~~~~~~~~~~~

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bahagia, itulah saat dimana takdir membawa kita pada seseorang yang memantapkan hatinya untuk kita jadikan tempat jatuh cinta."
-fadhillaanjani-

___________________________________

🌼 H A P P Y   R E A D I N G 🌼

     Adzan Ashar berkumandang, menyalurkan seruan untuk menunaikan ibadah. Burung-burung mulai berterbangan , mencari arah kembali ke tempat rumah mereka, karena awan pun sudah mulai meredup. Apalagi suasana Yogyakarta yang sangat asri menambahkan kesan ketenangan

    Aliya segera bergegas turun kebawah, langkah kakinya langsung menuju kearah Mushola dalam rumah. Disana sudah ada Rena, kakaknya Aydan Shawqy Hafuza dan Mudzaffar Zaid, Ayah Aliya sebagai imam.

" Maaf Pa, Aliya terlambat " ucap Aliya memasuki mushola kemudian langsung memakai mukena yang ia bawa. Sedangkan
Mudza hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

" Aliya udah wudhu? " Tanya Aydan lembut

" Sampun kok kak "

" Sudahkan? mari kita sholat " ucap Mudzaffar

" Iya Pa " jawab mereka

Mereka mulai membentangkan sajadah serta berdiri sesuai letak shaf seharusnya. Lalu melaksanakan sholat Ashar berjamaah.

' Allahu Akbar '

••••••oOo•••••••

     Sedangkan dilain tempat,Zhafran masih bergelung dengan selimutnya, suara Adzan dari masjid perumahannya yang berkumandang keraspun tak membanggunkannya. Pikirannya terlalu lelah sehingga ia memutuskan untuk tidur seharian. Alasannya agar ia dapat bermimpi indah dan melupakan masalahnya.

     Seorang pemuda bernama Zhava Al Qafih Aqsya Dirgata memasuki kamar Zhafran yang tak terkunci, ia berjalan sedikit mengendap-ngendang kearah ranjang Zhafran. Kali ini Zhava mendapat amanah dari Faizal untuk membangunkan Zhafran, tentu saja dengan senang hati Zhava akan merimanya.

    Ditangannya sudah dibekali Faizal dengan microfon yang tersambung dengan ponsel Zhava, ia sudah mengatur volume ditombol maksimal. Zhava itu hobi menganggu Zhafran dan jangan slah kalau dengan semangat empat limanya untuk melakukan hal seperti ini.

   Apalagi sekarang Faizal berpihak pada dirinya. Entah apa yang dipikirkan ayahnya, sehingga memberi Zhava peralatan seperti itu. Faizal memang seperti ayah yang tak terlihat dingin seperti diluar rumah.

" BIARKAN HATI BICARA " Zhava mulai menyalankan aksinya, suara menggelegar kepenjuru rumah bahkan mungkin sampai kerumah tetangga. Zhava itu lupa kalau sistem kedap suara dirumahnya sedang rusak, belum diperbaiki.

ALIZHAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang