-crazystupidlove-
Semesta memang giat menyajikan pertemuan pada langkah perjalanan. Beberapa kata hai, jabatan tangan, atau salam, selalu Taehyung lontarkan pada setiap orang yang ia temui. Dia memang selalu ramah. Bukan karena ada maksud tertentu, tapi karena memang dia selalu seperti itu. Namun kenapa, pertemuan yang tadi sedikit berbeda?
Dia terus bertanya dalam benak nya sendiri. Apa arti dari debar jantung nya yang seakan meledak seperti di jejali kembang api?
Taehyung tidak pernah menyukai gadis terlebih dulu. Dia adalah tipikal pria yang lebih suka menunggu, dia lebih suka menerima umpan daripada memancing—dia tidak suka mencintai tapi dia lebih suka di cintai. Bahkan saat akan memutuskan untuk jatuh cinta, dia akan sangat lama memikirkan nya. Dia adalah orang yang selalu logis dan penuh perhitungan pada setiap hal yang akan dia rasa dan lakukan.
Tapi kenapa?
Untuk kali pertama, dia melupakan aturan yang dia buat sendiri. Logika nya bertekuk lutut pada sebuah sorot mata yang tak lebih dari tiga detik. Dia dibuat mematung di tempatnya hanya dengan hal itu.
"Kau memikirkan sesuatu?"
Ia menolehkan kepala nya pada Namjoon, sebelum menggeleng menjawab pertanyaan itu. Seokjin, menyerahkan sebuah minuman kaleng pada Taehyung, dan Taehyung menerima nya dengan senang hati. Tubuh nya memang ada disana, tapi pikiran dan sorot matanya tampak kosong—tak fokus pada apa yang sedang para membernya obrolkan.
"Hyung.."
"Hm?"
"Kau percaya cinta pada pandangan pertama?"
Sebenarnya, Taehyung hanya bertanya pada Namjoon. Tapi rupanya pertanyaan aneh itu menarik perhatian member yang lain. Jujur saja itu memang pertanyaan yang aneh, karena kalimat itu keluar dari mulut Kim Taehyung sendiri. Seseorang yang penuh logika dan pertimbangan ketika akan melakukan sesuatu bahkan saat dia akan bicara.
"Kau baik-baik saja?" tanya Hoseok. "Seminggu ini kau terlihat tidak baik, kau putus dengan Yeonju?"
"Aku tidak berkencan dengan nya." jawabnya enteng.
"Tapi kau tidur dengan nya, oke." Jimin memotong dengan nada menyindir, yang tak di tanggapi sedikitpun oleh Taehyung. "Kau tidur dengan banyak gadis, dan menganggap mereka teman. Aku harap ibu mu tidak tahu agar dia tidak kecewa memiliki anak seperti mu."
"Jim, sudah." Namjoon berdiri dari duduk nya, lalu meletakkan beberapa kertas berisi lirik lagu pada meja. "Kau tertarik padanya, Tae?"
"Padanya? Siapa?" Hoseok memotong.
Hanya Namjoon yang tahu. Bahkan dia tahu sebelum Taehyung bicara padanya. Namjoon tahu bagaimana Taehyung mematung ketika mereka berpapasan dengan segerombolan girl group baru itu. Namjoon hanya tidak menyangka bahwa tebakan nya benar.
Tidak ada yang menjawab nya. Baik Namjoon maupun Taehyung. Mereka hanya saling menatap berusaha mengirim sinyal lewat sorot mata masing-masing.
"Siapa?" tanya Hoseok lagi. Tapi keduanya masih tidak menjawab. "Blackpink?" Kepala nya lantas menoleh pada Hoseok. Sejelas itu kah? Dia melihat hyung nya itu tertawa. "Ya siapa lagi. Mereka sedang menjadi pembicaraan banyak orang akhir-akhir ini."
"Sejelas itukah?" tanya nya pelan.
"Bukan jelas, tapi aku hanya menebak saja." Jawab Hoseok kemudian, "Ayolah.. bukan hanya kau yang tertarik pada mereka Taehyung."
"Jangan Jennie." putus nya cepat. Taehyung melirik nya, "Jangan tertarik padaya."
"Jennie?" Hoseok melempar pandangan nya pada member yang lain. Dia merasa Taehyung tidak sedang bercanda saat mengatakan semua itu. "Kau benar-benar tertarik? Maksudku, berhubungan dengan pertanyaan mu yang tadi.. kau jatuh cinta padanya?"