-crazystupidlove-
Binar mata nya yang cantik adalah satu dari banyak hal yang Taehyung suka dari Jennie. Dia bisa puas melihatnya saat jarak mereka terpangkas habis seperti ini. Nafas perempuan itu naik turun, pipi nya merona merah dan terlihat lembut seperti kapas. Taehyung merasa kecanduan.
Tidak tahu kapan dan bagaimana ini semua di mulai, tapi Taehyung pikir candu memang selalu datang dan dimulai dengan cara seperti itu. Dia tidak bisa berhenti memandang nya. Gadis ini..
Dia seperti laut. Para ilmuwan mengatakan bahwa kurang dari 5% saja wilayah laut yang sudah di jelajahi. Lain nya? Masih menjadi misteri. Itulah yang Taehyung rasakan tentang nya. Dia indah, tapi tak banyak orang tahu tentang apa yang ada di dalam pikiran nya. Dia susah di tebak. Tapi dia sangat cantik.
"..cintai aku juga."
Lembut suara itu membelai telinga Jennie. Membuat dada nya berdesir. Iring-iringan violin yang merdu menambah romantis ungkapan cinta itu. Mata Jennie berair, tapi keduanya memancarkan kebahagiaan yang datang dari rasa—bahwa dia amat-sangat di inginkan. Jennie merasa dia sangat di puja, dan di cintai.
"Kau tidak perlu meminta nya, karena aku sudah melakukan nya."
"Benarkah?"
"Kau..k-kau butuh aku mengatakan nya juga? Bahwa—bahwa aku mencintaimu?"
Taehyung terus memberikan tatapan nya yang seperti itu. Sorot mata yang membuat Jennie terhanyut dan tidak bisa melakukan apapun. Yang membuat Jennie tidak punya kuasa atas syaraf motoric tubuh nya.
"Hm.. katakan." Bisiknya, jarak itu—semakin tidak ada. Bibir mereka bahkan saling bersentuhan ketika bicara. "Katakan.. bahwa ini akan selamanya."
"Se-selamanya?"
"Kau tidak berpikir aku akan membiarkan mu pergi kan, sayang?" tanya nya lembut. Dia berhenti sebentar untuk mengecup sudut bibir nya. "Kau tidak bisa melakukan nya. Walaupun di masa depan, kau ingin. Tidak.. aku bahkan tidak akan membiarkan mu punya pikiran seperti itu."
"Itu—itu terdengar seperti ungkapan cinta yang menyeramkan."
"Kau takut?"
Taehyung perlahan-lahan mengulurkan tangan nya untuk menangkap sehelai rambut Jennie yang jatuh pada kening. Dengan gerakan lembut dia menyelipkan helai-helai itu di belakang telinga. Setelah itu, Taehyung membiarkan tangan nya tetap bertahan di sana—pada telinga yang saat ini terasa hangat.
"Aku akan sangat memuja mu. Aku akan benar-benar tergila-gila padamu." Ucapnya lagi, "Saat aku mengatakan akan tergila-gila, aku benar-benar bisa melakukan nya. Aku akan menempuh cara apapun, kalau itu bisa membuatmu tetap tinggal—selamanya, di hidupku."
Taehyung tidak mengira dia butuh waktu bertahun-tahun untuk tahu sebab dia tidak bisa jatuh cinta pada orang lain. Ternyata gadis inilah yang selama ini sudah hati nya rindukan. Tidak salah kalau dia telah merasakan gejolak debar yang memukul-mukul dada—ketika kali pertama mereka bertemu lagi.
"Apa yang sudah kau lakukan padaku."
"Aku tidak melakukan apapun. Tidak—apapun."
"Aku tidak pernah tahu kalau aku mampu merasakan perasaan seperti ini terhadap siapapun. Ini membuatku gila."
Taehyung merasa ini salah. Dia merasa semuanya berjalan terlalu cepat. Terlebih perasaan yang dia miliki tumbuh tak terkendali dan memenuhi hatinya. Taehyung takut cinta nya akan berubah menjadi sebuah obsesi. Dia tidak punya rencana untuk mencintai Jennie dengan cara seperti itu. Dia ingin meratukan nya, memuja nya, memberinya kasih dan kelembutan. Tapi apa ini?
