𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒

817 118 12
                                    

Normal POV

Sudah seminggu setelah Ayumi tiba-tiba mematikan panggilan videonya, dan selama itu pula Ayumi kembali tidak ada kabar membuat (y/n) khawatir.

(y/n) berjalan kearah pintu karena mendengar pintu di ketuk.

"Halo."

(y/n) menatap lekat gadis yang berdiri dihadapannya, ia mengedipkan matanya beberapa kali membuat gadis di hadapannya merasa jengkel.

"Lu kenapa kek orang kesambet gitu hah?!"

(y/n) tersadar kemudian menatap sinis gadis bernama Ayumi itu, "Tamu tak di undang datang~ tau dari mana lu rumah nenek gw?"

"Ya dari bokap lu lah. Lu lupa klo kakak sepupu gw itu asisten bokap lu?"

"Oh iya bener."

Belum di persilahkan masuk, Ayumi sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.

"Heh klo jadi tamu tuh sopan dikit, belum juga di persilahkan masuk, udah nyelonong aja lu."

"Lu bukain pintu tandanya lu udah terima tamu." Jawab Ayumi membuat (y/n) langsung melempar bantal sofa ke wajahnya

(y/n) akhirnya ikut duduk di sofa, "Btw lu ngapa ada di Jepang? Pasti lu penasaran ama yang gw ceritain kan?"

"Dih geer banget ni cewek. Gw ke Jepang karena ngadirin acara pemakaman kakak sepupu gw."

"Kakak sepupu lu yang mana?"

Ayumi mengambil toples berisikan kue lalu menjawab dengan santai, "Asisten bokap lu."

(y/n) mengerutkan alisnya, seharusnya jika itu bawahan ayahnya sekaligus kerabat Ayumi dia pasti mendapat kabar dari sang ayah, tapi dia sama sekali tidak mendapat kabar dari sang ayah.

"Btw lu udah tau kabar bokap lu?"

(y/n) dibuat tambah bingung dengan pertanyaan Ayumi.

"Engga, Papa ga ada kasih kabar udah seminggu lebih keknya, mungkin sibuk banget kali ya? Padahal setelah gw bangun dari koma Papa selalu nanyain kabar gw tiap hari tapi keknya kerjaan Papa penting kali ini."

"Penting apanya."

(y/n) menatap Ayumi bingung, "Maksud lu apa?"

Ayumi menaruh kembali toples berisikan kue ke atas meja dan memperbaiki duduknya, "Gw ga tau kenapa lu belum tau, tapi dengerin gw, jangan terbawa emosi oke?"

(y/n) menatap Ayumi serius sambil mengangguk, "Denger, kakak sepupu gw meninggal karena dibunuh, lu tau kan kelanjutannya?"

Mata (y/n) membulat sempurna mendengar ucapan Ayumi, "Ga, bokap gw baik-baik aja kan? Dia lagi di rs? Rs mana? Kok gw ga dikasih kabar? Gw kan anaknya!"

"Denger baik-baik (y/n), bokap lu sekarang ga ada di rs manapun, dengan kata lain bokap lu ilang."

Ayumi memejamkan matanya lalu menyender ke senderan sofa, "Sebenernya gw udah curiga sesuatu pas denger cerita lu, karna setelah gw liat Shinobu waktu itu Mama tiba-tiba masuk ke kamar kasih tau klo kakak sepupu gw meninggal karna dibunuh, jadi gw sekeluarga datang ke Jepang."

(y/n) masih diam, ia masih mencerna informasi yang diberikan oleh Ayumi. Rasanya baru saja dia mendapatkan perhatian sang ayah, tapi malah ada kejadian seperti ini.

"(y/n), sebenernya hubungan bokap lu ama organisasi apa?"

(y/n) menatap Ayumi yang tadi bertanya, "Sponsor? Semacam itu, Papa dan kakek ngebantu dana organisasi, bisa dibilang sebesar 50%? Soalnya kakaknya Shinobu aja di rawat di rs atas bantuan dana dari Papa."

𝐑𝐞𝐨𝐜𝐜𝐮𝐫 || 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 [𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐀𝐔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang