𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟏

543 66 2
                                    

Normal POV

(y/n) berjalan berdampingan dengan Muichiro keluar dari tempat makan, mereka berjalan dalam keadaan hening, tak ada satupun dari mereka berdua yang membuka mulutnya sampai suara mengintrupsi langkah mereka.

"(y/n)!"

Mendengar namanya dipanggil, tentu saja (y/n) akan menoleh melihat siapa orang yang memanggilnya dan ternyata dibelakangnya terdapat tiga pemuda yang sangat ia kenali, langsung saja (y/n) berbalik dan menghampiri mereka bertiga.

"Eiji! Haruki! Kenzo!"

(y/n) merentangkan tangannya dan disambut hangat oleh ketiganya, siapa yang akan menolak pelukan dari sahabat lama yang baru kembali?

"Ah aku sangat merindukan kalian!"

Eiji terkekeh mendengar ucapan (y/n), "Kau pikir hanya kau saja?"

Fokus (y/n) tertuju pada wajah Haruki, "Apa kau habis berantem lagi?"

Walau sudah lama tentu saja (y/n) masih mengingat kebiasaan pemuda satu ini yang sering berantem, (y/n) sering menyayangkan wajah cantik pemuda itu yang harus ditempeli plester karena luka.

Haruki hanya mengangguk singkat.

"Astaga, bagimana bisa wajah cantik ini selalu ditempeli plester setiap aku melihatnya."

Mereka berempat tahu, wajah Haruki adalah wajah favorit (y/n), itulah mengapa dulu (y/n) sering mengomeli Haruki yang sering berantem sama teman-temannya.

Kenzo mengalihkan pembicaraan sebelum (y/n) memulai omelannya, "Ngomong-ngomong, (y/n), kenapa kau tidak mengabari kami jika kau kembali ke Jepang?"

Gadis itu memasang wajah polos, "Eh? Memangnya aku tidak memberi kabar?"

Haruki mencubit kedua pipi (y/n), "Tentu saja kau tidak memberi kabar! Kalau kita tidak bertemu denganmu hari ini, kita tidak akan tahu jika kau berada di Jepang!"

Eiji menarik (y/n) ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat, "Kau menyakiti (y/n)-ku, Haruki."

"Dia bukan (y/n)-mu, Eiji."

(y/n) menatap Kenzo dengan tatapan memelas, mereka berdua mulai lagi memperebutkan (y/n). Dulu saat mereka berempat masih sering bersama, hal ini sering terjadi, alasan Eiji begini hanya karena (y/n) menyukai wajah cantik Haruki dan yang bisa menghentikan dua orang ini hanya Kenzo.

Kenzo mendekat dan melepaskan pelukan Eiji, "Berhentilah kalian berdua."

"Kenzo yang terbaik!"

"Oh (y/n), bagimana kabar Obãchan?"

(y/n) menoleh kearah Eiji yang bertanya, tidak heran kenapa Eiji bertanya karena diantara mereka bertiga, Eiji lah yang paling sering mengunjungi rumah (y/n) dan bertemu dengan neneknya.

"Obãchan baik-baik saja, jika kau ingin mengunjungi Obãchan, datanglah 3 hari lagi karena saat ini Obãchan sedang pergi ke rumah temannya bersama Papa."

Eiji tersenyum berniat menggoda (y/n), "Jadi apa kau sendiri di rumah, (y/n)? Apa kau ingin kutemani?"

Bukannya tergoda, (y/n) malah menyentil kening Eiji, "Tutup mulutmu, Eiji. Aku tidak sendirian, temanku juga tinggal di rumah Obãchan saat ini."

Eiji adalah alasan kenapa (y/n) tidak mudah termakan godaan dari lawan jenis, lihat saja kelakuannya yang langsung menggoda (y/n) saat baru bertemu lagi. Dan lagi, ketiga wajah pemuda inilah alasan mengapa (y/n) tidak tertarik dengan para lelaki yang mendekatinya. Bagaimana tidak? Dari dulu sudah disuguhi wajah yang tampan dan cantik tentu saja membuat standar (y/n) semakin tinggi.

𝐑𝐞𝐨𝐜𝐜𝐮𝐫 || 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 [𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐀𝐔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang