Normal POV
(y/n) baring di pangkuan sang Nenek, entah sudah berapa lama dia berada di rumah dan itu membuat (y/n) sangat bosan. Tak ada yang bisa menemaninya karena Ayumi belum mendapatkan izin untuk menjalankan misi bersamanya dan sedang menjalankan misi sendiri.
"Obãchan, apa (y/n) membuat kesalahan?"
Sang Nenek yang sedang mengelus lembut rambutnya itu tersenyum lembut, "Tentu saja tidak, hanya saja Seiya pasti sangat khawatir."
(y/n) diam, dia sudah sangat bosan berada di rumah. Walaupun tetap bisa berkomunikasi dengan Ayumi, (y/n) tetap merasa bosan karena tidak melakukan apapun di rumah.
"Apa (y/n)-chan sangat ingin menjalankan misi?"
(y/n) mengangguk, "Tapi Papa melarang, Ayumi juga sangat khawatir dan setuju dengan Papa."
"Jika (y/n)-chan bisa berjanji untuk menjaga diri dan kabur jika tidak dapat melawan maka Obãchan mau membantu."
(y/n) yang mendengar ucapan sang Nenek langsung bangun dari baringnya, "Benarkah? Obãchan mau membantu?"
Sang Nenek mengangguk sambil tersenyum.
"(y/n) janji! (y/n) akan berusaha agar kejadian kemarin terulang lagi! (y/n) juga akan menuruti ucapan Obãchan!"
Sang Nenek mengelus rambut (y/n) dengan lembut, "Baiklah, Seiya akan pulang malam ini jadi Obãchan akan berbicara dengannya."
(y/n) memeluk sang Nenek dengan erat, "Arigatõ, Obãchan!"
. . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆
(y/n) menghela napas pelan, sudah seminggu ia berhasil mendapat izin untuk kembali menjalankan misi berkat sang Nenek, tapi ia belum sekalipun mengayunkan Nichirinnya.
"Aku tahu ini perbuatanmu, jadi keluarlah sekarang."
Seorang Pria keluar dari balik pohon tak jauh darinya, "Apa kau tidak ada kerjaan? Kenapa selalu mengikutiku?"
"Mengawasimu."
(y/n) berdecak kesal, "Karena kau, aku bahkan belum mengayunkan Nichirin sekalipun selama seminggu ini!"
"Bukankah itu bagus? Kau jadi tidak perlu terluka."
"What the-! Apa kau gila? Untuk apa aku masuk Kisatsutai jika takut terluka? Untuk apa aku masuk Kisatsutai jika tidak bisa membunuh Oni? Dan untuk apa aku masuk Kisatsutai jika tidak bisa membunuhmu?"
Pria itu hanya diam, membuat (y/n) semakin frustasi.
"Kau seharusnya tidak berkeliaran di sekitarku karena Ubuyashiki-san selalu memantau Kisatsutai dengan gagak dan cepat atau lambat kau akan ketahuan jika seperti ini."
(y/n) pergi Meninggalkan Muzan yang masih diam. Ia menghela napas berat, sudah cukup lama ia berjalan tapi tak menemukan Desa atau rumah satu pun! Bahkan sejauh mata memandang, ia tidak melihat adanya tanda-tanda kehidupan, apa Jepang memang memiliki tanah kosong seperti ini? Sangat tidak masuk akal.
(y/n) mengeluarkan handphone miliknya, dan selamat, tidak ada signal disana, sungguh luar biasa! Rasanya frustasi, tapi ia berusaha menenangkan dirinya dan beristirahat sebentar. Saat sedang beristirahat, terdengar suara langkah yang semakin mendekat kearahnya.
"(l/n)-san?"
Ia menoleh kearah orang yang memanggil nama keluarga miliknya, seorang pemuda berdiri tak jauh darinya, ia tampak terkejut melihat keberadaan (y/n).
"Oh, salah satu dari si kembar .."
Pemuda itu tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya, "Apa kau tersesat?"
Lagi-lagi (y/n) menghela napas, "Yah .. seharusnya aku tidak tersesat, tapi gagak milikku tidak muncul dan tidak ada signal disini."
Pemuda itu menyodorkan sebotol air minum pada (y/n), "Kau tampak lelah, minumlah, aku baru membelinya sebelum menjalankan misi."
(y/n) menatap pemuda itu sebentar lalu mengambil botol air minum darinya, "Arigatõ."
'Apa disini dia bersikap baik pada semua orang?'
(y/n) menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan yang bertumpu pada lututnya, ia merasa lelah, padahal ia hanya berjalan dan tidak bertemu musuh satupun.
"(l/n)-san, naiklah."
(y/n) mengangkat kepalanya menatap punggung pemuda itu, merasa tak ada respon, pemuda itu menoleh.
"Kau lelah bukan? Naiklah, aku akan menggendongmu, akan lebih baik mencari pemukiman dan mencari penginapan dari pada berdiam diri disini."
Ia menatap sendu pemuda di depannya, ia merindukan perhatian yang dulu sering ia terima ini. (y/n) berdiri dan naik ke punggung pemuda itu, "Mohon bantuannya, Tokitõ-san, kakiku sangat lelah."
Pemuda itu tersenyum tipis dan mengangguk, 'Tubuhku tidak bisa membiarkanmu dalam kesulitan, (l/n)-san.'
. . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆
(y/n) menatap pemuda yang berdiri dihadapannya, "Jadi .. kita akan menjalankan misi bersama ..?"
Pemuda itu menggaruk pipinya dengan jari telunjuknya, "Itu yang kudengar dari gagak milikku."
(y/n) tak habis pikir dengan kebetulan ini, rasanya baru dua hari yang lalu ia dibantu oleh pemuda ini tapi hari ini dia akan menjalankan misi bersama? Luar biasa sekali kebetulan ini, ia bahkan kehabisan kata-kata.
Ayumi yang berada disamping (y/n) hanya bisa menepuk-nepuk bahunya, "Semangat bestie, ini pasti cobaan yang berat, tapi gw tau kalo lu kuat."
"Kuat apanya?! Dikira gw move on segampang itu?! Ini kenapa malah satu misi ama dia?! Dikira gw mainan apa?!"
Ayumi berusaha agar tidak tertawa terbahak-bahak mendengar luapan kekesalan sang sahabat, ia memang tidak berada di posisi sang sahabat jadi ia tidak tahu apa yang (y/n) rasakan.
"Ekhem .."
(y/n) langsung menoleh mendengar deheman dari belakang, "O-obãchan .. sejak kapan Obãchan ada disana?"
Sang Nenek tersenyum lalu mengelus rambut (y/n), "Kenapa (y/n)-chan tampak kesal?"
"Huh? Tidak, hanya saja (y/n) masih lelah .." jawabnya dengan nada manja pada sang Nenek
Sang Nenek terkekeh, "Cucu Obãchan ternyata masih lelah, tapi misimu tidak mungkin ditinggalkan. Nah, bawa ini bersamamu dan makan bersamanya."
(y/n) menerima tas kecil berisikan bekal dari sang Nenek, "Arigatõ, Obãchan! Kalau begitu (y/n) berangkat!"
Dengan cepat (y/n) pergi dari sana dan menarik tangan pemuda yang menjadi partner misinya itu, ia tidak ingin sang Nenek bertanya hal lainnya.
.
.
.
.
.
.
T
B
C
.
.
.
.
.•》23 September 2022
![](https://img.wattpad.com/cover/304328075-288-k869698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐨𝐜𝐜𝐮𝐫 || 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 [𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐀𝐔]
Hayran Kurgu「𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 𝐎𝐟 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐝𝐨 𝐒𝟐」 「𝐕𝐞𝐫𝐲 𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞」 (y/n) terbangun di rumah sakit, ayahnya mengatakan jika (y/n) koma selama 3 tahun dan akhirnya kembali terbangun "Apa semua itu mimpi?" "Sayang, bersiaplah, kita akan kemba...