(y/n) POV
Kami sampai di lokasi, kami berkeliling dan mulai bertanya pada orang-orang sekitar. Saat matahari sudah terbenam, barulah kami benar-benar pergi ke lokasi dimana banyak orang menghilang dan jika kembalipun tak lama mereka akan mati karena terluka parah.
"Ano .. (l/n)-san .."
Aku menghentikan langkahku dan berbalik, "Ya?"
"Kau tampaknya masih lelah, istirahatlah dan aku yang akan menyelesaikan ini."
Kenapa orang ini sangat memperhatikanku? Susah payah aku menahan diri untuk tidak mengikuti keegoisanku yang ingin bersamanya kali ini juga, tapi kenapa dia selalu membuatku goyah?
"Tokitō-san, kenapa kau begitu baik padaku?"
Dia tampak terkejut mendengar pertanyaanku kemudian menunduk, "Maafkan aku karena membuatmu tidak nyaman."
Apa terdengar seperti itu? Padahal aku tidak bermaksud mengatakan hal seperti itu.
"Tidak, hanya saja kita tidak sedekat itu, bukankah kita hanya baru beberapa kali bertemu?"
"Kau benar .. kita tidak sedekat itu, maafkan aku."
Ini membuatku frustasi, "Sudahlah, aku bukannya mau protes, aku hanya ingin berterimakasih karena kau sudah baik padaku selama ini."
Aku kembali melanjutkan jalanku, meninggalkannya yang masih berdiri disana entah untuk apa. Tak butuh waktu lama sampai kami bertemu dengan Oni yang menjadi sumber kekhawatiran warga sekitar, aku awalnya ingin melawan Oni itu, tapi aku mengurungkan niatku karena kupikir Tokitō sendiri bisa melawan Oni itu.
Tidak ada tanda-tanda adanya Oni lain di sekitar sini, jadi aku hanya memperhatikan Tokitō yang melawan Oni tak jauh disana. Aku berniat maju saat melihat lengan kanan Tokitō terluka, tapi sesuatu seperti benang tebal melilit pinggangku dan menarikku ke belakang.
"MUI!"
Sial, bisa-bisanya aku refleks memanggil namanya seperti ini, sekilas aku melihat dia yang langsung menoleh dengan wajah kaget sebelum aku tidak bisa melihatnya lagi karena ditarik dengan cepat.
Bruk
Aku tersungkur ke depan setelah tubuh bagian belakangku terbentur pohon, rasanya sakit sekali, caranya menarik sangat tidak manusiawi! Seseorang menarik rambutku membuatku mau tidak mau harus menatap anak kecil dihadapanku, tunggu, sepertinya aku mengenal anak ini, bukankah dia Rui? Kenapa ada disini? Bukankah dia harusnya ada di salah satu gunung dengan keluarga palsunya?
"Ah, sial sekali."
Ia semakin mengencangkan jambakannya mendengar ucapanku, pantas saja aku ditarik secara tidak manusiawi, ternyata yang menarikku bukan manusia tapi makhluk jadi-jadian.
"Apa mau mu bocah tua?"
Rui hanya diam, tapi jambakannya tidak kunjung lepas, aku yakin jika dia menariknya sedikit lagi saja pasti aku bisa botak disisi itu.
"Jika kau tidak mau bicara lebih baik lepaskan tanganmu dari rambutku."
Karena tidak ada respon aku terpaksa mengeluarkan Nichirin, akhirnya untuk pertama kalinya aku mengeluarkan Nichirin cantikku ini! Melihatku mengeluarkan Nichirin, Rui langsung melepaskan jambakkannya dan menjaga jarak dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐨𝐜𝐜𝐮𝐫 || 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 [𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐀𝐔]
Fanfiction「𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 𝐎𝐟 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐝𝐨 𝐒𝟐」 「𝐕𝐞𝐫𝐲 𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞」 (y/n) terbangun di rumah sakit, ayahnya mengatakan jika (y/n) koma selama 3 tahun dan akhirnya kembali terbangun "Apa semua itu mimpi?" "Sayang, bersiaplah, kita akan kemba...