Rayhan memajukan wajahnya perlahan, alana seakan terhipnotis dan memejamkan mata,wajahnya sedikit terangkat dan mulutnya sedikit terbuka seakan siap menerima ciuman.
Kalau mau mandi itu pakaiannya dibuka dulu, bisik rayhan
Bukannya ciuman yang alana dapatkan tapi bisikan dari rayhan yang membuat alana membuka matanya dan berubah menjadi gugu, pipi nya seketika berubah merona.
Eeeh,, eeh iya mas gugup alana sembari menunduk dan serba salah
Aku itu ngajakin kamu mandi bareng bukan untuk yang lain ucap rayhan mencolek hidung alana diiringi senyum jahil Rayhan
Apaan sih mas iya emang mau mandikan ini gugup Alana
Setelah selasai mandi keduanya bersiap untuk pergi menemui orang tua Alana, sudah cukup lama dari kejadian penculikan alana tidak menemui orang tua mereka, dan tidak ada satu orang pun dikeluarga yang tahu kejadian itu, dari seminggu yang lalu saat alana masih diRS orang tua Alana menanyakan kabar Alana dan tentu saja Rayhan membohongi mereka karna tidak mau ada banyak kekhawatiran saat menegtahui apa yang terjadi terhadap alana.
Aku gak sabar buat kasih tau orang tua kita kehamilan aku mas, ucap alana sambil mengelus perut yang mulai sedikit buncit itu.
Iya sayang, mereka pasti bahagia karena akan ada anak bayi yang lucu diantara mereka, terlebih kalo mirip aku pasti tampan seperti ayahnya, dengan Percaya diri rayhan berkata didepan cermin
Pede banget sih, iih kesal alana, gak bisa gitu dong Kalo anaknya perempuan kan gak mungkin tampan kayak kamu, ucap alana tidak terima
Alana melangkahkan kakinya keluar kamar dengan raut kesalnya namun tangan besar Rayhan menarik lengan alana dengan lembut
Mau kemana? Tanya rayhan
Aku mau kebawah lah kan kita mau pergi, ucap alana dengan muka jutek dan berjalan keluar kamar
Bener kata orang harus sabas menghadapi perempuan yang hamil muda, sensitif banget gumam Rayhan
Alana mendengar ucapan Rayhan lalu berbalik badan dan berkata
Gak usah ngomongin dibelakang ya, alana memasang tampang marah
Semakin kesal alana semakin membuat rayhan gemas dengan tingkah istrinya itu, Rayhan tersenyum dan berjalan menghampiri istrinya, merangkul bahu istrinya dan berjalan menuruni tangga dengan penuh perhatian rayhan menggenggam satu tangan alana dan satu lagi merangkul bahu alana dri belakang.
Ibu Hamil itu harus pelan-pelan kalo turun tangganya dan harus hati-hati jadi aku bakalan jagain kamu biar gak kenapa-napa goda Rayhan
Ya emang iya tapi gak begini juga mas gak enak diliatin sama bibi itu, alana mencubit pinggang Rayhan.
Alana pov
" makasih ya mas atas semua perhatian dan kebaikannya" alana bergumam dalam hati dan tersenyum menatap suaminyaBi kita pergi dulu ya tolong jaga rumah, jangan lupa dikunci aja, saya bawa kunci juga kok, bibi masak aja buat bibi dan mang Dadang, kita gak akan makan dirumah, ucap rayhan berpesan pada Artnya itu
Baik tuan, hati-hati dijalan tuan nyonya ucap bi Sari
Iya bi, jawab rayhan
Alana hanya menganggukan kepala dan tersenyum pada bi wati, dia tidak berkata apapun karna semua sudah rayhan katakan pada Artnya itu
Tuan mobilnya sudah siap, ucap mang dadang
Terimakasih mang dadang, balas rayhan
Dengan sigap Rayhan membukakan pintu mobil untuk sang istri

KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA
Short StoryPerhatian Alana kepada Bagas menjadi malapetaka untuk hubungan Alana dan rayhan