Takut Kehilangan

550 7 0
                                        

Maaf banget nih baru dilanjut sibuk sama dunia nyata jadi baru sempet nulis lagi












Raihan frustrasi terus berteriak agar dokter tidak berhenti melakukan tindakan, namun dokter sudah tidak bisa melakukannya dokter dan suster terdiam saling pandang, lalu dokter berkata catat waktu kematiannya ujar sang dokter

Raihan berlari masuk kedalam ruangan Alana,
Gak mungkin, ini gak mungkin, Alana aku mohon bangun jangan tinggalin aku, bangun sayang, raihan menciumi kening Alana, menepuk perlahan pipi Alana agar Alana bangun.

Aku mohon bangun jangan tinggalin aku sayang aku gak bisa hidup tanpa kamu, raihan terduduk kepalanya tertumpu di punggung tangan Alana, dengan isakan yang tak bisa ditahan,

Tak lama kemudian suara mesin pendetksi berbunyi detak jantung Alana kembali, raihan lalu menatap wajah pucat Alana, lalu menatap layar pendetksi, lalu menatap dokter,
Dok lihat jantungnya kembali ucap raihan bahagia

Biar saya periksa dulu pak keadaan istri bapa dan bayinya, silahkan tunggu diluar, ucap dokter

Tapi dok saya, belum selesai raihan berbicara suster sudah menyuruh raihan keluar.

Dengan panik raihan menunggu, tak lama dokter keluar

Gimana dok istri saya? Tanya raihan khawatir

Istri bapak baik-baik saja, tapi bayi dalam perutnya tidak cukup baik,karna ibunya masih koma saya takut bayinya akan meninggal didalam dan kita harus mengeluarkannya, tapi jika dalam beberapa hari istri bapa sadar ada kemungkinan bayi dalam perutnya bisa selamat walopun kecil harapan bisa berkembang dengan sehat, ujar dokter

Raihan mwngacak rambutnya frustrasi, dia bingung harus bagaimana, sekarang yang dia bisa alakukan hanya berdoa agar istrinya segera sadar agar bayi dalam perut istrinya juga selamat.

Saya permisi dulu pak, pamit dokter tersebut.

Raihan masuk kedalam menemani Alana, sayang aku mohon bangun demi anak kita, raihan mengelus perut istrinya lalu berkata, sayang anak papah harus kuat ya, harus beratahan agar kita bisa bertemu, raihan mengecup perut istrinya dan kembali terduduk memandang istrinya tersebut.

Tangan Alana tertumpu diantara tangan raihan, tangannya perlahan bergerak, gerakan tersebut membangunkan raihan,
Raihan mengernyapkan matanya, sayang tangan kamu bergerak, kamu sadar sayang menatap wajah Alana sembari mengusap kepala istrinya. Alana perlahan membuka matanya,Alana mengedarkan pandangannya dan menatap wajah suaminya, suara sayup terdengar memanggil nama suaminya

Mas, mas Raihan ucap Alana lemah

Iya sayang aku disini, aku jagain kamu ucap raihan yang terharu karna istrinya sekarang sudah sadar

Sebentar aku panggil dokter dulu ya sayang, pamit raihan

Alana reflek menggenggam tangan raihan.

Jangan tinggalin aku mas aku takut, lirih Alana

Gak sayang mas gak akan pernah ninggalin kamu sendirian lagi, mas hanya sebentar manggil dokter untuk memeriksa kamu, lalu kembali kesini. Mengusap kepala Alana dan mengecup kening alana

Raihan pergi memanggil dokter, tak lama seorang dokter dan perawat datang memeriksa keadaan Alana dan membantu melepas semua alat medis yg masih tertempel.

Gimana dok keadaan istri dan anak saya?? Tanya raihan cemas

Istri bapak sudah membaik, namun kondisi bayi dalam perutnya belum stabil kita akan berusha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bayi dalam perut istri bapak, semoga dengan membaiknya sang ibu, bayinya juga akan segera stabil ya pak saya permisi

Alhamdulillah dok terimakasih ucap raihan

Raihan kembali masuk kedalam ruangan sang istri, dia tidak ingin meninggalkan istrinya lagi walopun hanya satu detik.

Mas anak kita gimana keadaannya mas?? Tanya alana

Anak kita akan baik - baik aja, selama ibunya baik-baik aja, jadi kamu harus segera pulih ya biar calon anak kita juga segera pulih, ucap rayhan

Alana tersenyum mengelus perutnya

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang