➷chapter 7 -4 mata-

909 85 19
                                    

Seorang gadis dan Alien laki laki berjalan di pinggir pantai, sesekali percikan air mengenai kaki mereka, namun mereka tetap berjalan santai, angin bertiup tenang, terlihat langit berwarna oranye, terlihat matahari akan tenggelam sebentar lagi.

Angin yang lembut itu sesekali menyibak(?) surai hitam si gadis dan surai biru tua si laki laki, mereka berjalan santai, si gadis hanya mengikuti kemana si laki laki itu mau kemana.

Gadis itu berhenti jalan, mengambil kamera yang tadi hanya menggantung di lehernya, memejamkan satu mata nya.

cekrek

terdengar suara dari kamera itu.

Laki laki tadi itu juga menunggu si gadis selesai memotret pandangan sore hari yang indah di pantai.

"Jadi... Kau mau bilang apa?" Tanya si gadis, sambil memandang pemandangan pantai kala sore itu.

"Apa kuasa kau?" Tanya Kaizo, to the point.

Gadis itu diam, dan menurunkan kamera itu dari matanya, tapi pandangannya melihat ke arah laut.

"Apa itu penting bagimu?" Tanya si gadis.

"Jawab je"

Gadis itu menghela nafas pelan.

"Entah harus berapa kali seseorang bertanya apa kekuatan ku, tapi akhirnya sama saja, mereka tak percaya" Kata gadis itu.

"Kau janji... Akan mempercayai ku?" Tanya gadis itu sekali lagi.

"Iya... Aku janji"

"Aku bisa melihat mereka" Kata si gadis.

Kaizo terdiam, 'mereka'? Maksud nya 'mereka' itu siapa?

"Mereka?" Tanya Kaizo.

"Mereka yg sudah tak ada di alam semesta ini lagi, aku mendapat kekuatan itu dari lahir, bukan dari power sphera" Kata (y/n).

"Jangan kau cuba tipu"

Gadis itu menghela nafas lagi

"Kan? kau tak akan percaya, sama kayak yang lain" Kata (y/n).

"Bukan macam tu, aku... Ah lupakan, apa kau betul betul boleh melihat 'mereka'?" Tanya Kaizo.

"Ya, aku bisa, bahkan meminjam kekuatan mereka jika mereka mengizinkan ku" Kata (y/n) tegas, agar Kaizo mempercayai nya.

'Meminjam kuasa mereka?' batin kaizo, ia sudah mulai paham sekarang.

"Apa salah satu dari 'mereka' yg meminjamkan mu kuasa, itu adalah yg punya kuasa untuk masuk ke dalam mimpi?" Akhirnya pertanyaan yang selalu memutar mutar di kepalanya ia keluarkan.

"Masuk ke alam mimpi maksudnya?" Tanya (y/n).

"Semacam itu"

"Tidak, itu alami dari mereka, seseorang yang sudah tiada bisa menghantui seseorang dari mana saja, salah satunya mimpi, tapi makhluk hidup tak bisa meminjam kekuatan itu

Dan jangan kau kira aku biasa meminjam kekuatan mereka, mereka sulit diajak kerja sama" Jelas (y/n).

Percuma saja, pertanyaan yang selalu berputar putar di kepala laki laki itu tak terjawab walaupun sudah ia tanyakan, ia tambah bingung sekarang, jika gadis yang di mimpinya itu bukan (y/n), maka... Siapa yg ada di mimpinya? Jelas jelas itu (y/n).

"For your information, aku juga bisa melihat hantu" Ujar (y/n)

"?, Bukan ke mereka sama?" Tanya Kaizo.

"Beda, kalau roh itu makhluk hidup yang sudah tiada, kalau hantu... Entahlah, pokoknya beda, sebenarnya mereka juga bisa dilihat oleh orang biasa jika mereka kuat" Jelas (y/n), Kaizo mengangguk angguk walaupun (y/n) memberi info setengah setengah.

Dijodohkan | KaizoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang