➷Chapter 15 -kuat iman-

1.2K 87 13
                                    

"Hh... Hh..." Terdengar nafas terengah-engah, terlihat seorang gadis dengan wajah yang sepenuhnya memerah.

"Kai... " Panggil nya pelan, tapi yang dipanggil tak menjawab, (y/n) yang sedang memegang tengkuk Kaizo, dengan tangan satunya ia memegang dagu Kaizo kemudian mendekat.

"Hei-! " Kaizo tersadar akan lamunan nya, ia segera mencengkram pundak (y/n) hingga gadis itu berhenti.

"Kau-! Apa yang kau nak?! " Kaizo bertanya gugup, jujur saja, Kaizo sedikit memerah, lantaran melihat aksi gila yang (y/n) lakukan ketika sedang mabuk.

Bagaimana posisi mereka? Kaizo tersandar di tembok, sedangkan (y/n) berada di hadapan nya sehingga Kaizo tak bisa kemana mana.

Tanga kiri (y/n) melepas genggaman tangan kanan Kaizo yang sedang menahan pundaknya, lalu tersenyum "Aku mau... "























-: ✧ :-

Beberapa jam yang lalu...

"Kau yakin ke kau boleh alihkan perhatian dia? " Tanya Kaizo sedikit berbisik, terlihat mereka sudah berada di depan pintu Club.

"Heh... " (Y/n) mendengus sambil menarik ikat rambutnya, membuat surai hitam panjangnya itu ter-urai, gadis itu sedikit mengibas nya.

"Kemarin kau memaksa ku, sekarang kau malah khawatir kalau aku ga bisa. " Ucap (y/n) ketus, ia juga melepas sesuatu yang (y/n) sebut 'bulu bulu gaje' warna biru yang terdapat di pundaknya, kita sebut saja kerah bulu, ia juga melepas bandana biru yang ada dikepalanya.

(Y/n) mendorong kerah dan bandana itu ke dada Kaizo yang sedang bersedekap dada, otomatis Kaizo menerimanya, "serah kan Hans pada ku, dan lakukan tugas menyelinap mu. "

" Ah iya, ini. " Kaizo tiba-tiba memberi (y/n) earphone dengan mic kecil, (y/n) menerima dan langsung memakai nya, terlihat Kaizo juga memakai nya.

(Y/n) menekan tombol kecil pada earphone nya, "Nut, kau sudah siap diposisi? Apa ada masalah untuk menyabotase? " (Y/n) bertanya pelan.

"Nut dah siap kapten! Tak ada masalah apapun untuk perkara ni, tapi Nut hanya boleh menyabotase kamera selama 10 minit je. " Jelas Nut di seberang sana, ia stay di kapal angkasa.

"Tak pe, aku akan guna timer, tapi ingat kan juga semisal waktu dah nak habis" Ucap Kaizo pelan sambil menekan tombol pada earphone nya.

"Oke, berpencar! " (Y/n) memberikan instruksi, Kaizo langsung pergi ke arah pintu yang kata Hans adalah ruang pribadi nya dengan hati-hati, sambil waspada kalau kalau ada yang melihatnya, (y/n) pula langsung masuk ke dalam ruangan Club.

Di sana, di salah satu meja terdapat Hans sedang duduk sambil meminum sedikit alkoholnya, di meja yang sedang Hans duduki hanya ada dua kursi bersebrangan.

Hans menyadari kedatangan (y/n), "hai~ apa kau senggang? Mau minum bersama sambil sedikit berbincang? " Sapa dan tanya (y/n) dengan senyuman menggodanya.

-: ✧ :-

"Aktifkan sabotaj kamera sekarang Nut! " Ucap Kaizo berbisik sambil menekan tombol pada earphone nya.

"Baik kapten! Sabotaj diaktifkan! Akan mati dalam 10 minit lagi" Ucap Nut memberi laporan, seketika, pada monitor yang tersambung pada kamera pun berubah menjadi menampilkan lorong yang kosong, padahal di sana ada Kaizo sedang berusaha masuk kedalam ruangan.

Kaizo celingak celinguk, memperhatikan keadaan, lumayan sepi karena ini ada jadwal para alien sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Kaizo mendekat ke pintu, di sebelah pintu terdapat tombol tombol angka, ia mengeluarkan suatu alat dari saku dan mengotak atik nya, Tiba-tiba keluar sinar biru seperti sedang menge-scan kode yang langsung terkirim pada Nut.

Dijodohkan | KaizoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang