➷chapter 14 -Misi-

824 64 7
                                    

"Sampai kapan kita akan menunggu? Bukankah lebih baik kita datangi dan langsung saja membunuh nya? " Tanya seorang pria di depan sebuah tabung kaca yang berisi air dan seorang gadis yang terlelap.

"Sabar Hans, sabar... " Jawab seorang pria satunya lagi.

"Adu du sudah memberi kita info yang penting, dia bilang, (y/n) bukan lah bermarga Lyora lagi... Dan dia adalah kapten TAPOPS, dia juga tau dimana stesen TAPOPS dimana, jadi tunggu apa lagi? "

"Seperti yang kau tau Hans, pasukan kita belum cukup banyak, kau harus membunuh lebih banyak alien lagi dan membawanya kesini, dan kita juga tak tau seberapa kuat TAPOPS itu. "

"Lalu? Apa yang harus kita lakukan selain memperbanyak pasukan? "

"Tunggu dia kemari, menjalankan misi nya untuk mencari bukti, biarkan saja dia berhasil sedikit, sampai... " Pria itu menoleh ke tabung kaca, gadis itu adalah 'bahan percobaan' miliknya.

"Dia terjebak masa lalu nya."

-: ✧ :

Bak kanvas luas yang di guyur cat hitam, beserta bintik-bintik putih yang terlihat kecil menghiasi nya, sebuah kapal angkasa terbang di sekitar langit semesta yang gelap.

Tak lama, kapal angkasa itu mendekati suatu planet lumayan kecil, terlihat juga ada tempat seperti kota kecil yang kumuh, jalannya sempit.

(Y/n) menoleh ke jendela, kilasan memori muncul dikepalanya.

Flashback.

Sebuah ruangan kecil, gelap, kumuh, kotor, tangan kaki nya diikat rantai.

BRAK!!

Pintu besi berkarat yang lama tak terbuka pun di dobrak, seorang pria bertopeng muncul, ia mendekat, dan menodongkan pedang milik nya ke leher gadis kecil berambut putih itu.

Si gadis menatapnya lemas, iris merah nya perlahan kembali menjadi coklat, lalu kepala nya ia senderkan ke pedang pria itu.

Flashback end.

"(Y/n)! " Gadis yang sedari tadi diam pun tersentak, dan menoleh ke orang yang memanggilnya.

"Hah? Apa? " Tanya (y/n).

Terlihat Kaizo menghela nafas "kita dah sampai. " Pandangan Kaizo teralih ke leher (y/n) yang mengenakan sebuah kalung.

Melihat arah pandang Kaizo, (y/n) berbicara "ini tadi baru make, kelupaan. " Kemudian cengengesan.

Kaizo memutar bola mata malas, dan beranjak dari kursi, hendak keluar dari kapal angkasa, (y/n) menyusul.

Kapal angkasa mereka mendarat di satu sisi planet lainnya, di tempat yang sepertinya lebih canggih.

"Siapa nama samaran kau? " Tanya Kaizo dengan pandangan lurus ke depan.

"Lyora, dan sifat ku mungkin kek lu. "

"Memang aku macam mana? "

"Galak, cuek, kullbet, tidak ramah, kalo boleh jujur gue juga ga mau nikah ma lu, tapi karna ganteng jadi gapapa, lumayan buat pamer ke temen awokawok. " Canda (y/n) sedikit jujur.

Kaizo tertekan, tapi diri nya juga merasa... Entahlah, saat di panggil ganteng.

.
.
.
.
.

"Oh.. Korang dah sampai. " Ucap seorang pria menyambut kedatangan mereka berdua.

"Ahahah! Sori lah ye kalau datang lambat, kan? " Ucap Kaizo dengan SENYUMAN LEBAR DAN CERAH sambil menoleh ke arah (y/n), (y/n) sungguh terkejut dengan perubahan sikap Kaizo yang sangat drastis, tapi ia tutup dengan wajah datar se datar datar nya.

Dijodohkan | KaizoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang