➷Chapter 13 -persiapan-

830 80 8
                                    

Plak!

Sebuah tamparan melayang pada pipi seorang anak kecil berambut putih, gadis kecil itu meraba pipinya.

"Sudah ku cakap! Jangan dekat kitorang! Kitorang tak nak jadi kawan kau!" Ucap seorang gadis kecil di kuncir dua, yang baru saja menampar.

Satu lagi gadis kecil datang dan menarik-narik tangan anak ber kuncir dua "dah la tu! Jom kita pergi dari sini! Kau tak takut kalau dia akan 'berubah' ke?! ".

"Aku- aku tak akan berubah lagi! " Ucap si rambut putih, iris mata nya berubah berwarna merah itu menatap memohon.

"Hih! Tengok! Kau tu tak layak ada kat sini! " Si kuncir dua mendorong si rambut putih keras hingga ia terjatuh.

"HOI! APA YANG KORANG BUAT TU! " tiba-tiba datang seorang anak laki-laki dari kejauhan.

"Alamak! Dia dah datang dah! " Segerombolan anak perempuan pergi, meninggalkan si rambut putih yang terduduk sendirian.

Anak laki-laki tadi mendekati nya.

"Kau oke? " Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Anak itu mendongak, bukannya menerima uluran tangan, ia menatap anak laki-laki itu, matanya mengisyaratkan kalau ia takut.

Si rambut putih langsung berdiri sendiri, dan berlari, meninggalkan anak laki-laki itu yang masih terdiam kebingungan.

-: ✧ :-

Kaizo menatap aneh pada baju yang (y/n) kenakan.

(Y/n) mengenakan gaun hitam simple, legging merah maroon, sepatu hitam, beserta jubah bertudung dan sarung tangan merah maroon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Y/n) mengenakan gaun hitam simple, legging merah maroon, sepatu hitam, beserta jubah bertudung dan sarung tangan merah maroon.

"Apaan? Ga cocok ya? " Tanya (y/n).

"Bukan, bukan macam tu, cuma sedikit pelik." Kata Kaizo menggeleng.

"Yang mana bagian yang aneh? Selama aku pakai ini baru kau yang bilang ini aneh. " Ucap (y/n) melihat lihat bajunya.

"Warna nya... gelap sangat" Kaizo berjalan ke belakang (y/n), melihat baju itu keseluruhan.

"Hah? " Kaizo melihat pita hitam pada belakang gaun hitam itu.

"Oh ini? Ini bukan pita biasa, ini sebenarnya kantong rahasia, jadi musuh mengira kalau aku tak bersenjata, padahal senjata ku ada di dalam pita ini" Jelas (y/n), Kaizo berjalan ke depan (y/n) lagi.

"Untuk soal warna aku sengaja memilih yang desainnya gelap, kalau kalau ada cipratan darah yang mengenai baju ku, darah nya tidak akan terlihat jelas" Jelas (y/n) lagi, Kaizo ber-oh ria saja.

"Tapi, misi kita tak melibatkan pertarungan." Ujar Kaizo, (y/n) terbelalak.

"Lalu? "

"Penyamaran" Jawab Kaizo.

Dijodohkan | KaizoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang