Papa!!

601 76 3
                                    

Warning!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!!

Typo, OOC, SliceOfLife, dll


Sanji, Usopp, Nami, Brook, Chopper, Robin, dan Franky saat ini tengah berada di Ruang Tamu Keluarga Roronoa, hingga kekagetan menyertai mereka dikarenakan ada 3 orang anak tak dikenal (tidak untuk Nami dan Sanji) yang ikut bergabung

Ace menatap Chopper dan Brook kagum, begitu juga dengan Sabo dan Law.

"Hei kamu," sapa Ace kepada Chopper.

Chopper bersembunyi dibalik Brook, seperti biasa.

"Lucu..." Law berucap pelan sambil tersenyum kecil

"A-aku tidak akan senang kau panggil begitu! Baji– Ups!!" Sentak Chopper menyadari tindakannya sambil nenaruh tangannya dimulut

"Yohohoho, hampir saja. Chopper-kun"

Sabo mendekati Brook, kemudian menyentuh jari-jari kurusnya. Brook tersentak kaget "Woah.. SUNGGUH KEREN!!" ucapnya dengan binaran, yang menyebabkan Brook langsung memerah (walau dia tidak punya kulit) malu

"T-terima kasih"

Kriyett

Pintu Kamar Zoro terbuka, menampilkan sepasang Ayah dan Anak dengan balutan baju tidur yang senada

"Ayo Lu, kita ma–ASTAGA!!" teriak Zoro kaget

Hei, Tuan Hijau. Apakah keributan sedari tadi itu, kau tidak menyadarinya? Seberapa asyiknya kau bermain dengan Anakmu? Sehingga tak mengetahui tentang Dunia Luar?

"SEJAK KAPAN KALIAN DISINI!!"

Law tersentak, kemudian menyembunyikan diri dibalik Chopper

Karena mereka sama-sama kecil, Chopper yang paham langsung menenangkan anak itu sambil mengalihkan perhatiannya dengan bulu lembut yang dia miliki

Luffy yang kaget akan teriakan Zoro, matanya mulai berair

"Hey Zoro!! Lihat Luffy, tenangkan dirimu!" Ucap Franky khawatir

Usopp mengangguk

Zoro melihat mata Luffy yang berair dan siap untuk menangis "Oh.. tidak tidak, maafkan Papa Lu... Papa tidak bermaksud–"

"Huweeee"

"Rasakan itu, Lumut" Ucap Sanji puas dan ingin menghidupkan rokoknya, tetapi tidak jadi mengingat ada banyak anak kecil disini.

"Hem. Makanya, jangan emosian" Nami memanasi

"Fufufufu, Lu sangat lucu"

"Ck diamlah. Luu.. bagaimana kalau kita makan cemilan hm? Kau suka coklat kan?" Tanya Zoro lembut sambil menghapus jejak air mata Luffy

Luffy tampak terdiam, kemudian berbinar senang seakan mengerti perkataan sang Ayah.

"Pa!"

"..."

Papa Zo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang