Menginap

317 36 15
                                    

Warning!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!!

Typo, ooc, Sliceoflife

"Hahhh. Apa-apaan dengan dua Tuyul ini?" Mata Zoro memicing. Oh ayolah, dia hanya ingin tidur dan bersantai dengan Luffy setelah perjalanan melelahkan mereka dari Desa sang Ayah.

Lalu sekarang?? Shirohige dengan seenak jidatnya membuat ia menjadi peternak tuyul dengan menyelipkan dua anak nakal dirumahnya itu.

"Mohon bantuannya, Paman" Ace berkata dengan santai dan masuk dengan cepat kekediaman Roronoa itu. Mengabaikan tatapan membunuh yang Zoro berikan

"Bahagialah selalu, Paman. Terima kasih." Setelah mengatakan itu dan sedikit membungkuk, Sabo melenggang pergi secepat kilat dari hadapan Zoro.

"LUFFYYYYYY NII-CHANMU INI DATANG UNTUK MENGINAP"

"JANGAN BERTERIAK!! DASAR ANAK NAKAL. HEI–"

"Maa ma, tenanglah Zoro-yoi. Maafkan Oyaji, dia mendapat panggilan dadakan dari Kantor dan kami semua diikut sertakan kecuali dua bocah nakal itu-yoi" seru Marco menenangkan Zoro

Zoro mendengus kesal
"Kenapa kalian tidak pernah meletakkan dua bocah itu kepada Shanks hah?!" ('Meletakkan' huh? Kau pikir mereka barang!?)

Marco menghembuskan nafasnya kasar "Jarak rumahmu lebih dekat daripada rumah Shanks-yoi, hehe" Marco nyengir

"Hahhh. Terserahlah, pergi kau sana" Zoro mendorong Marco dari pintunya

"Sialan, kau mengusirku-yoi??"

"YA"

Gdebam
Zoro nembanting pintunya.

•●•

"Lalu kalian mau apa sekarang hah?" Sarkas Zoro kepada dua bocah yang masih SD tersebut (tidak termasuk Luffy)

Ace mendelik tak suka, "Tentu saja bermain. Paman kan orang tua, pergi minum Kopi dan menonton TV saja sana." Jawabnya dengan angkuh, tanpa memandang Zoro

"Humm.. hum. Betul papa! Lu setuju!!" Luffy mengangguk-anggukkan kepalanya setuju disertai dengan tangan kanannya didagunya

Sabo diam. Anak ini mulai jadi pendiam sejak memasuki kamar Luffy.

"Main matamu, lihat sudah jam berapa sekarang! Pergi tidur atau kau kutendang keluar" ancam Zoro seraya menarik lengan tangan kemeja putihnya keatas, menyebabkan otot-otot tangannya terpampang dengan jelas

'Hiiiii!' Batin Ace memekik ngeri

"Terserah. Wlee!!" Ace menjulurkan lidahnya kepada Zoro, kemudian menarik Sabo dan Luffy keatas tempat tidur si Bungsu. Zoro tak mengalihkan pandangan dari ketiganya

"Tidur!!"

"Iya iya! Dasar bawel!!"

"Selamat Malam Papa, mimpi indah!"

Papa Zo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang