Ini beneran 1k readers!?😭
Makasih banyak minna, i love youuuu huwaaaaa😭💗💗💗
Sebagai ucapan terima kasih juga sebagai penepatan akan janji yang udah aku buat, maka dari itu aku akan membuat chap tambahan/bonus satu chap untuk kalian.
Selamat membaca🐻💗
☘☘☘
Tahun ini, Matahari kecil kita, Luffy, telah memasuki tahun pertama dalam kehidupannya di Sekolah Dasar. Dan untuk merayakannya, dia dan Ayahnya yang pemalas itu sepakat akan pergi ke Kediaman Utama Keluarga Shirohige, tepat pada Minggu pertama tahun pembelajaran di Sekolah Dasarnya.
Dan hari ini, adalah hari Minggu. Hari yang dimana seharusnya si Mungil dari keluarga Roronoa itu menagih janji dari Ayahnya.
Tetapi lihatlah sekarang? Bukannya keluar untuk jalan-jalan, Ayahnya itu malah sibuk bergelung dengan kasur dan selimut kesayangannya.
Luffy menukikkan alisnya dengan kesal, mengepalkan kedua pergelangan tangannya dan menatap Ayahnya dengan tajam. Ia sedang marah saat ini!
Tetapi itu malah membuatmu terlihat semakin menggemaskan, Luffy!
DUAKK
Ia memukul gundukan yang ada di atas kasur itu,
"Ishh, Ayah! Bangun!!" Luffy berusaha untuk menarik selimut Ayahnya dengan sekuat tenaga, wajahnya terlihat memerah karena mengerahkan seluruh tenaganya saat ini
Zoro mengerjap pelan, mengintip sedikit dari balik selimutnya. Bisa ia lihat sang anak tengah berusaha menarik selimut yang begitu besar itu dengan tangan berisi dan mungil miliknya,
Manik abu itu ia alihkan untuk melihat ekspresi dari sang anak
"Ughhh," wajah Luffy semakin memerah dengan peluh keringat yang memenuhinya
Zoro terkikik kecil, Luffy yang mendengar itu pun seketika langsung menghentikan kegiatannya.
Matanya memicing, memandang sang Ayah dengan pandangan menyelidik
Dibalik selimut, Zoro mati-matian menahan tawa juga nafasnya disaat melihat ekspresi sang anak
"Ayah!! Ishhh bangun, kalau tidak Lu akan pergi sendiri!!"
'He.. mengancam nih ceritanya?'
GRROKK
Luffy terkejut, Ayahnya tiba-tiba mendengkur dengan sangat keras.
Merasa bahwa semuanya sia-sia, ia berjalan keluar dari kamar Ayahnya dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal sambil bergumam disertai dengan kondisi wajah yang cemberut.
Zoro tetap tidak bergeming, ia kembali mengintip untuk memastikan bahwa si Mungilnya itu telah pergi apa belum. Kemudian tersenyum kecil saat menyadari bahwa sang Buah Hati telah pergi.
"Maafkan Ayah, Lu. Tapi entah kenapa hari ini Ayah tiba-tiba saja merasa sangat malas"
Luffy yang sudah berjalan menelusuri setengah bagian dari rumahnya, berhenti tepat di ruang tamu. Si mungil itu tampak sedang mengerutkan alisnya serta menaruh tangannya didagu
"Hmm.." Gumamnya, semakin lama semakin menukik pula alis yang tertata rapi tersebut. Membuktikan bahwa sang Pemilik Keindahan Jiwa tengah memikirkan sesuatu dengan sangat keras.
"Oiii Luffyyy"
Manik milik Luffy melebar dengan binaran yang begitu terangnya, sebuah teriakan dari balik Pintu Belakang rumahnya bisa ia dengar dengan begitu jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Zo! ✔
Contosetelah kematian Istrinya, Zoro bertanggung jawab penuh untuk menjadi Ayah Luffy. "Papa Zo!" "kerja bagus, Lu." sebuah AU One Piece. Note : One Piece/Chara bukan milik saya. Hanya milik Eiichiro Oda cerita murni dari karangan Author sendiri. #1- ma...